6.2# Uri Junkyu

6.6K 747 71
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡





Ini panjang, maaf kalo bosen yah:)

Junkyu yang bosan dikamar, akhirnya keluar. Dia berjalan tanpa arah, rumahnya terlalu luas hingga membuat junkyu buta arah.

"Kyu, mau kemana?" Hyunsuk muncul dari arah taman belakang.

"Ah aku hanya bosan dikamar."
"Kalo begitu, ayok kemari !!"
"Kemana?"
"Ikut saja !!" Hyunsuk menuntun tangan menantunya kedalam sebuah ruangan, junkyu baru pertama kali masuk ruangan ini.

"Ruangan apa ini?"
"Jihoon nyebutnya sih ruang kebenaran." Hyunsuk terkekeh melihat kerutan bingung dikening junkyu.

"Ayo duduk dulu !! Nanti aku jelaskan." Junkyu menurut, dia duduk di salah satu sofa yang tersedia disana.

Suasana ruangan itu cukup dingin, mungkin efek jarang digunakan. Di setiap tembok berjajar bingkai foto keluarga Park, jadi bisa junkyu simpulkan ruangan ini seperti kamar memori untuk mengingat momen lampau. Maniknya dia bawa berkeliling, menikmati wajah-wajah polos para suaminya.

"Sebelumnya kamu mungkin bakal kaget denger semua ini, tapi aku cuma mau kamu lebih mengenal keenam putra Park yang sekarang jadi suami kamu. Semoga aja dengan kamu mengetahui semuanya, bisa membantu kamu untuk memahami mereka." Hyunsuk berucap setelah duduk disamping junkyu, dengan sebuah album foto yang terlihat jadul.

Junkyu hanya diam menyimak, dia juga memutar posisi duduknya jadi menghadap ke arah sang mertua.

"Ini kisah masalalu anak-anak ku, kamu bisa bertanya apapun. Ayo mulai dari yoshi !! Dia anak yang sangat manis bukan? Senyumnya sangat cantik, dia juga anak yang sangat ceria hingga kedatangan nya membuat rumah hening ini jadi lebih hidup." Hyunsuk bercerita sambil mengusap foto anak kecil yang tengah tersenyum hangat, junkyu bisa lihat raut kehilangan dari tatapan hyunsuk pada foto itu.

"Yoshi berubah jadi sosok pendiam saat dia tahu tentang kisah masalalunya, yoshi bukan putra kandung ku. Dulu saat persaingan di dunia bisnis semakin menggila jihoon memboyong ku ke Jepang, dia harus memastikan perusahaan disana. Saat itu Jepang tengah maju dalam dunia perekonomian maka bukan hal aneh melihat usaha yang maju pesat ataupun gulung tikar karena kalah saing, kala itu perusahaan keluarga Park berada dipuncak sehingga banyak musuh bermunculan...

Aku tak tahu apapun tentang bisnis, yang ku lakukan hanya diam dirumah dan kesepian. Aku selalu bilang ingin memiliki seorang putra pada jihoon, hingga suatu hari jihoon pulang dengan seorang anak laki-laki yang menangis dipelukan nya. Kala itu jihoon bercerita jika ayah yoshi telah berpulang dan usahanya diteruskan oleh ibu yoshi tapi sayang hal itu tidak berjalan lancar, hingga ibu yoshi ikut berpulang juga. Jihoon sudah berulang kali bertanya pada keluarga yoshi apakah mereka akan merawat yoshi tapi tidak ada yang sanggup merawat nya dan akhirnya jihoon memutuskan untuk membawa yoshi pulang. Saat usia tiga tahun yoshi resmi menjadi putra kami, yoshi mengetahui semua kenyataan saat dia lulus sekolah tingkat akhir dan semenjak itulah dia berubah. Aku sangat merindukan senyuman manis nya."

Junkyu melihat hyunsuk berusaha menaha tangisnya, dia tidak tahu harus bagaimana karena kenyataan yang baru saja dia ketahui sangat mengejutkan.

"Ah maafkan aku, entahlah tapi setiap kali membahas yoshi aku selalu merasa bersalah padanya. Mungkin aku kurang baik dalam membesarkan nya, hingga dia membenci ku." Hyunsuk sekarang berderai, air itu tumpah membasahi foto yoshi saat kecil.

Uri JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang