22# Uri Junkyu

6.2K 768 224
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡





Junkyu menghela nafasnya sebelum memasuki kamar jaehyuk, ini adalah ruangan terakhir yang si manis masuki untuk membangunkan pemiliknya. Sengaja diterakhirkan karena jaehyuk sudah lulus kuliah dan sedang menikmati masa nganggur nya, jadi dia cuma bangun buat makan setelah itu dia akan melakukan apapun semaunya.

"Bangun !! Udah pada nunggu dibawah." Perkataan junkyu tidak pernah berubah untuk membangunkan jaehyuk, dia juga tidak mau banyak berbincang dengan suami keduanya ini soalnya mulut jaehyuk selalu menghancurkan mood junkyu.

Jaehyuk langsung bangun dan menuju kamar mandi tanpa banyak omong, tumbenan banget kayak gitu biasanya dia akan melakukan pidato dulu.

"Gak kejedotkan tuh palanya?" Tanya junkyu yang heran melihat sikap jaehyuk, tak lama si pemilik kamar keluar dari kamar mandi bertepatan dengan junkyu selesai membereskan tempat tidur.

"Apa?" Tanya junkyu ketus, dia juga menatap tangan jaehyuk yang menahan lengannya.

"Dorong gue kalo emang lo benci sama gue." Setelah berucap itu, jaehyuk langsung menempelkan bibirnya pada plum cerah junkyu.

Tubuh junkyu terasa membatu, dia tidak bisa bergerak dan pikirannya kosong namun saat jaehyuk menggerakkan bibirnya junkyu kembali tersadar. Manik keduanya beradu namun junkyu menangkap raut sendu di netra kelam jaehyuk, seolah mengizinkan si manis menutup mata bulatnya dan jaehyuk mulai memimpin kegiatan manis pembuka hari ini.

Tidak ada tautan menuntut, yang jaehyuk lakukan hanya meraupnya dengan lembut kemudian mengecup satu persatu bilah kenyal itu. Nikmat, junkyu menyukai cara bermain jaehyuk.

Biasanya mereka memulai hari dengan berbagai perdebatan hal sepele tapi kali ini berbeda, mungkin serbuk ajaib tingkerbell ikut tertiup angin hingga sampai dikamar jaehyuk dan membuat keduanya bisa akur dipagi hari.

"Kenapa gak nolak?" Tanya jaehyuk setelah melepaskan tautan nya namun kini kening mereka yang bertubrukan.

"Lo suami gue, meskipun lo nyebelin tingkat dewa tapi gue tetep harus ngasih hak lo." Jaehyuk terkekeh.

"Terimakasih." Hati junkyu mencelos mendengar ucapan lirih jaehyuk, entahlah namun yang junkyu rasa adalah sebuah kebimbangan? Tapi itu tidak pasti.

"Lo gakpapa?" Jaehyuk tersenyum, baru kali ini junkyu melihat senyum yang lebih manis dari doyoung ataupun junghwan. Tapi ada gurat luka disenyum itu, namun junkyu tidak ingin menerka yang tidak-tidak. "Kalo belum mau cerita gakpapa, sekarang turun dulu pasti udah pada nungguin." Jaehyuk mengangguk dan mereka turun bersama.













"Kyu, hari ini ada acara?" Junkyu menatap hyunsuk yang baru saja bertanya.

"Hari ini kyu mau kencan sama doyoung mih." Jawabnya riang, membuat beberapa mata menatap iri doyoung.

"Bukan aku yang memintanya." Seru doyoung yang risih jadi pusat perhatian.

"Ini kemauan aku, mungkin ngidam? Aku juga gak tahu sih tapi udah dari kemarin pengen sama doyoung terus." Jelas si manis, agar suaminya yang lain mengerti.

"Memangnya mau kencan kemana?"
"Ke toko buku mih." Junkyu senyum kecut, dia gak suka buku tapi doyoung memang kaluar rumah untuk membeli buku. "Tapi nanti pulangnya jalan-jalan dulu sebentar." Lanjut doyoung yang membuat si manis berbinar.

Uri JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang