Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡Pagi baru sudah tiba dan junkyu sedang bersiap untuk melakukan tugasnya sebagai seorang istri seperti yang dicontohkan bundanya, dia beranjak ke lantai dua karena disanalah semua kamar suaminya berada.
"Kemana dulu nih? Kanan apa kiri?" Junkyu bertanya pada dirinya sendiri. "Kayaknya yoshi udah bangun deh kalo iya berarti tinggal nyiapin doang habis itu keluar, oke kita ke kamar junghwan dulu." Oceh junkyu.
Setelah menaiki anak tangga yang cukup banyak, junkyu disuguhi persimpangan makannya dia bertanya. Di persimpangan kanan itu adalah kawasan kamar tiga anak tertua sedangkan dikiri adalah dereten kamar putra termuda Park bersaudara, jadi junkyu milih jalan ke arah kiri dulu dan tetap jalan melewati dua kamar lain karena kamar junghwan berada paling ujung.
Junkyu mengetuk pintu sebelum masuk, meskipun itu kamar suaminya tapi tetap etika tidak boleh dilupakan kecuali kalo kamarnya emang dipake buat berdua dengannya tapi inikan enggak, jadi kamar junghwan yah privasi junghwan.
"Ju?" Panggil junkyu saat memasuki kamar, suasana gelap terlihat memenuhi kamar junghwan bahkan junkyu berasa engap saat memasuki kamar itu. "Juuu?" Satu panggilan lainnya si manis keluarkan sambil berjalan menuju kasur si pemilik kamar.
"Nyari siapa?" Tubuh junkyu membeku saat suara bariton menyapa pendengaran nya, apa dia salah kamar tapi perasaan gak salah deh. "Nyari siapa hm?" Junkyu berbalik dan mendapati wajah jahil junghwan.
"Nyebelin ah !! Bikin kaget tahu, aku kira salah kamar." Junghwan hanya tertawa kecil sambil tetap menikmati pukulan kapas istrinya.
"Aku kira kamu belum bangun."
"Tadinya emang gak mau bangun, tapi tugas sialan itu memaksa ku bangun."
"Hei, gak boleh marah-marah !!"
"Sini !!" Junghwan menarik tubuh junkyu kedalam dekapannya. "Diam sebentar !! Aku membutuhkan pengisi dayaku."Mereka berpelukan sambil menikmati aroma masing-masing, lebih tepatnya junghwan yang menikmati aroma segar tubuh sang istri yang sudah mandi.
"Waktu habis Ju." Ucap junkyu sambil berusaha melepaskan diri. "Juuu awas ih !! Kamu harus siap-siap." Akhirnya junghwan mengalah, dia melepaskan pelukannya meski tak rela.
"Sana mandi !! Oh iya, yang kamu butuhin hari ini apa aja?"
"Emm seragam yang pake almamater, kalo isi tas udah sih tinggal masukin alat makan aja sama botol minum." Junkyu berjalan kearah meja belajar junghwan."Ini beli baru?"
"Iya, yang lama sumpit nya hilang sebelah." Junkyu geleng kepala heran, bisa-bisanya itu sumpit sampe hilang sebelah."Yaudah aku kebawah dulu."
"Ngapain?"
"Nyuci inilah, karena baru harus dicuci dulu." Junkyu memasukan satu set alat makan itu kedalam sakunya dan memegang botol minum kosong."Nanti kamu capek, bangunin dulu aja yang lain !! Nanti aku ambil itu sehabis sarapan." Junkyu tersenyum dan mengangguk.
"Yaudah sana mandi !! Yang bersih Ju."
"Siap sayang." Pipi junkyu bersemu, cuma junghwan doang kayaknya yang bisa naikin mood junkyu tiap pagi.Junkyu membereskan kasur junghwan, dia melipat selimut dengan rapi dan menata bantal. Kini junkyu sedang mengubek lemari junghwan untuk mencari seragam yang dimaksud, setelah dapat dia taruh di atas kasur. Junkyu juga menyiapkan hal kecil lainnya, seperti sepatu dia siapkan dua jenis yang menurutnya cocok untuk setelan yang dipakai. Tidak lupa juga junkyu menarus kaos kaki disamping seragam, kalo untuk dasi sudah sepaket dengan seragam tadi. Sebelum keluar kamar junkyu membuka jendela kamar dan mematikan pendingin ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Junkyu
Fanfiction[selesai.] [Junkyu Harem] Bagaimana rasanya dijadikan pelunas hutang oleh orangtua sendiri? Penasaran? yuk ikutin cerita hidup seorang pria manis yang harus rela dijadikan bayaran untuk hutang orangtuanya, langsung baca aja yah !! Start: 05 feb 22 ...