56# Uri Junkyu

3.2K 457 55
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






Dari hari ke hari, kondisi junkyu semakin menurun. Bahkan si manis sering mengeluh jika punggungnya terasa sakit dan panas, dan hal itu membuat para suaminya diserang panik hingga meningkatkan pengawasan untuk junkyu.

Usia kandungan junkyu belum genap delapan bulan, tinggal beberapa hari lagi sebenarnya tapi kondisi saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.

"Mau apa lagi?" Junkyu menggeleng, dia hanya menatap sayu doyoung yang selalu menyempatkan diri untuk menjenguk junkyu setelah pulang kerja.

"Kamu tidur gih !! Aku gakpapa kok."
"Nanti aja, lagian besok aku kosong kok."
"Kamu pasti capek."
"Gakpapa, masih capekan kamu." Junkyu mengalah, dia sudah tak kuat untuk terus mendebat ucapan para suaminya.

"Masih sakit punggung nya?" Junkyu yang memang tidur menyamping dan sedang memunggungi doyoung itu, hanya mengangguk.

"Aku bantu elus yah."
"Makasih." Doyoung hanya mengangguk walaupun junkyu tak bisa melihatnya, tapi tangan dia mulai mengusap permukaan punggung junkyu perlahan.

Tangan doyoung merasakan suhu tubuh junkyu yang sedikit panas, lelaki itu terkadang ikut meringis juga saat junkyu melenguh sakit.

"Kamu masih susah tidur?" Junkyu mengangguk. "Yaudah aku temenin."

"Jangan !! Kamu tidur aja."
"Gak mungkin kan aku biarin kamu sendiri? Udah gakpapa, nanti kalo ada yang bangun baru kita gantian.

Junkyu kembali diam, dia sedang berusaha menidurkan dirinya agar doyoung juga ikut tidur.

Semenjak kondisinya menurun, si trio jadi tidur di kamar mereka yang sudah para ayahnya siapkan sedari mereka belum lahir. Junkyu sekarang tidur sendiri, dia memilih seperti itu karena takut teman tidurnya nanti terganggu.

"Shhhh hah~" Doyoung selalu mendengar suara itu sayup-sayup, rasanya dia ingin menggantikan posisi istrinya saat ini.

"Kamu tidur aja, aku bakal temenin kamu sampe tidur." Junkyu diam, tapi masih terdengar suara sayup-sayup tadi.

Hingga doyoung tanpa sadar ikut memejamkan matanya, lelaki itu kembali sadar saat mendengar pintu kamar terbuka.

"Lo, disini bang?"
"Emm." Jawab doyoung sambil berusaha mengumpulkan kesadarannya. "Ini jam berapa to?"

"Setengah empat pagi." Doyoung mengangguk. "Junkyu semalem tidur?" Tanya haruto, lelaki itu sedang melihat wajah pucat sang istri.

"Tidur kayaknya, sebelum gue ikutan merem dia udah gak bersuara lagi." Jawab doyoung kurang yakin.

"Yaduah, gue mau coba bangunin dulu. Kalo masih ngantuk, mending ke kamar bang !!" Doyoung hanya mengangguk singkat, tapi belum juga beranjak.

"Kyu, bangun yuk !! Sayang...?" Haruto mengelus beberapa bulir yang ada di kening junkyu, tapi kegiatannya terhenti saat dia sadar...

"Bang, kening junkyu dingin."
"Maksudnya?"
"Lo coba pegang sendiri !!" Meskipun masih sempoyongan, tapi doyoung tetap mencoba memeriksa tubuh junkyu.

Uri JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang