42# Uri Junkyu

3.4K 446 10
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








"Huwaaaaah huhuhu hik."
"Heh !! heh !! Kok nangis sih, kenapa?"
"Huhuhu yeye akal."(yewon nakal) eunseo mengadu pada jaehyuk.

"Nii~ huwaa alanya opot."(ini kepalanya copot) jaehyuk menatap boneka Barbie yang sudah tanpa kepala, kemudian menghela nafas.

"Kenapa dicopot sayang? Kan ngeri gak ada kepalanya gitu."
"Alanya jeyek."(kepalanya jelek) jaehyuk hanya mampu menggeleng, pasalnya ini bukan kali pertama yewon merusak mainan.

Waktu itu yewon mencopoti semua ban mobil-mobilan beomha katanya ingin jadi montir, terus tindak kriminal nya beralih jadi membotaki kepala Barbie milik eunseo dengan alasan sedang bermain salon-salonan. Semua ayahnya sudah pusing dengan darah daging park jeongwoo ini, kelakuan nya susah ditebak.

"Tou-san." Teriak beomha saat melihat yoshi, lelaki tinggi itu sudah rapih dengan cangkang jas nya.

"Apa jagoan?" Yoshi mengusak kepala sang putra, lalu menatap kedua putrinya. "Loh, kok princess eunseo nangis, kenapa?" Jaehyuk menunjuk Barbie tanpa kepala yang masih dipegang eunseo.

"Sini coba sini princess yeye !!" Yoshi memangku putrinya yang jadi tersangka. "Kenapa dirusak?"

"Jeyek."(jelek)
"Tapikan, itu punya eunseo."
"Api jeyek."(tapi jelek) yewon masih kekeh.

"Udah minta maaf belum?" Yoshi mengalihkan topiknya, dan sang putri menggeleng. "Ayo minta maaf dulu !!" Yoshi menurunkan yewon di hadapan eunseo yang masih duduk di pangkuan jaehyuk.

"Tuh liat dulu, yeye mau minta maaf !!"
"Dakk !! Yeye daat."(enggak !! Yeye jahat.)
"Mang yeye daat."(emang yeye jahat).
"Heh, kok gitu? Gak baik sayang." Yoshi menegur putrinya, dia juga sekarang sudah di tempeli sang putra.

"Beomha sayang, otou-san harus kerja nak." Yoshi melonggarkan lilitan tangan si kecil di lehernya.

"Dakk boyeh !!"(enggak boleh !!)
"Loh, kenapa? Itu otou-san nya mau berangkat, sini main saya ayah aja !!" Doyoung berusaha membujuk putranya.

"Dakk boyeh dakk boyehhh huwaaaa." Akhirnya si kecil itu menangis, dan ketiga ayahnya menatap kaget pasalnya beomha itu anak yang hampir tidak pernah rewel, dia bahkan lebih senang dengan dunianya sendiri.

"Cupcup jangan nangis dong !! Kan biasanya juga kamu dirumah." Beomha menggeleng kuat, dia gak mau.

"Unaaaa huwaaaa." Benar junkyu sekarang sedang tidak ada, si manis kesayangan seisi rumah ini sedang ikut ibu mertuanya entah kemana.

"Heh, itu cucu Papih kenapa dibiarin nangis? Kalian ini." Jihoon menatap beomha kemudian kembali berjalan.

"Lah papih, kirain mau ikut nenangin beomha."
"Gak bisa, Papih ada meeting. Itu jangan dibiarin nangis lama !! Nanti demam dan akhirnya kalian kena amuk deh wuahahaha." Ketiga anak tertua Park itu mendengus kala mendengar tawa puas ayah mereka, menyebalkan memang.

"Siapa yang hari ini free?" Tanya yoshi, dia sambil tetap mengelus beomha yang masih sesegukan didadanya, bahkan kemeja yoshi sudah dilumuri air mata dan ingus si kecil.

Uri JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang