Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡Sedari pulang liburan junkyu sudah tidak bisa kemana-mana lagi, bahkan saat hampir memasuki usia delapan bulan tubuhnya sudah harus bedrest total.
Beberapa hari dalam seminggu junkyu akan melakukan suntik vitamin dan berbagai macam jenis obat untuk ketahanan tubuh dan kandungannya, dia juga semakin terlihat pucat dari hari ke hari.
"Sayang.." junkyu melenguh sebagai jawaban, dia masih berat untuk membuka mata. "Sarapan dulu yuk !!"
Doyoung berusaha membantu istrinya untuk setengah duduk sembari bersandar di kepala ranjang, senyum hangat doyoung menjadi pemandangan pertama bagi junkyu.
"Aku belum cuci muka." Keluh junkyu dengan suara seraknya.
"Ini, pake tissue basah aja !!" Junkyu menurut, dia juga serasa gak sanggup jalan buat ke kamar mandi. "Kalo udah, nih minum dulu air putih angetnya !!" Junkyu kembali menurut.
Sedari dua hari lalu, seperti inilah hari junkyu dimulai. Dia akan bangun lebih siang karena semaleman tidak bisa tidur, saat tengah malam junkyu selalu merasa tubuhnya sakit bahkan sulit untuk menemukan posisi nyaman saat berbaring.
Belum lagi bayi-bayi dikandungnya sangat aktif saat malam, tak jarang juga junkyu harus berjalan perlahan sambil berpegangan pada dinding untuk membuat kandungannya tenang. Dia tidak mau menganggu tidur para suaminya, kasihan karena mereka sudah lelah dengan aktivitas masing-masing.
"Maafyah, bangunnya kesiangan lagi."
"Enggak kok, ini masih pagi." Doyoung menunjuk jendela, disana matarahi masih hangat belum terik mungkin sekitar jam sembilan atau setengah sepuluh pagi jika junkyu tebak."Kalo udah ada matahari, itu namanya udah siang doy?" Doyoung hanya tersenyum, tangannya masih anteng menyesuaikan isi sendok untuk suapan pertama.
"Udah jangan dipikirin !! Sekarang aaa yang besarrrr !!" Junkyu terseyum geli, dia sekarang diperlakukan layaknya bayi yang baru bisa makan oleh suami-suami nya.
"Ammmm, kunyah yang bener !!" Junkyu mengangguk patuh. "Hari ini jadwal suntik vitamin kan?"
"Iya."
"Aku gak bisa nemenin, nanti dokter Kim kok yang tugasnya."
"Iya, gakpapa. Kamu ada jadwal?"
"Cuma rapat biasa, nanti juga junghwan langsung pulang kok." Junkyu mengangguk."Kalo mau sesuatu, hubungin junghwan yah biar bisa dia beliin pas jalan pulang." Junkyu mengangguk. "Ngangguk terus, masih ngantuk?" Junkyu kembali mengangguk, dan doyoung hanya terkekeh.
"Anak-anak gimana?"
"Oh, beomha ikut bang jaehyuk kalo yeye sama eunseo rencananya ikut aku."
"Ke rumah sakit?"
"Iya, kenapa?"
"Gak bahaya apa bawa anak kecil ke rumah sakit?"
"Enggak kok, aku bawa mereka ke ruang rapat." Junkyu diam, dia sedang berusaha menelan kunyahannya."Emang gak bakal ganggu yang lain, mereka berisik loh."
"Semoga aja hari ini mereka bisa di ajak kerjasama yah." Junkyu mengangguk sembari mengamini harapan doyoung.Doyoung lanjut menyuapi istrinya, junkyu pun berusaha menghabiskan sarapannya walaupun perutnya sudah menolak dan kerongkongan dia siap kembali mengeluarkan makanan yang tadi masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Junkyu
Fanfiction[selesai.] [Junkyu Harem] Bagaimana rasanya dijadikan pelunas hutang oleh orangtua sendiri? Penasaran? yuk ikutin cerita hidup seorang pria manis yang harus rela dijadikan bayaran untuk hutang orangtuanya, langsung baca aja yah !! Start: 05 feb 22 ...