Bagian 101 Season 2 Regu Pembunuh Zombie

232 35 7
                                    

1 Bulan telah berlalu setelah manusia menjadi zombie dan hewan mulai bermutasi. Saat ini Adam sedang duduk di sebuah ruangan dan melihat smartphone specialnya. Adam kemudian melihat status dirinya.

Nama : Adam Javier

Usia : 23 tahun

Level : 2 Next level (20/200) Exp

Kekuatan : 11

Agility : 11

Vitalitas : 24

Stamina : 6/11

Reflek : 11

Poin : 0

"Setelah mengupragade smartphone ke versi 2.0 aku mendapatkan 5 poin setelah level up." Adam melihat status dirinya. "Adam, apa kamu serius ingin bergabung regu pembunuh zombie." Adam melihat ayah dan ibunya berjalan ke arahnya. "Benar mom, aku ingin bergabung ke regu pembunuh zombie." balas Adam melihat ibunya.

"Adam, apa kamu sudah memikirkan keputusanmu dengan serius. Kamu bukanlah manusia evolusi, saat tergigit zombie, kamu akan tamat." Ayah Adam berkata dengan serius. "Tenang dad, aku tidak akan tergigit zombie biasa. Saat menuju ke sini, aku sudah membunuh banyak zombie." balas Adam tersenyum. Adam tidak memberi tahu orang tuanya, jika dia kebal terhadap gigitan zombie. Dia hanya menceritakan bahwa dirinya bisa membunuh zombie.

"Tok, tok. Kak Adam apa kamu di dalam." Adam mendengar suara ketukan pintu. Adam berjalan ke arah pintu dan membukanya. Saat pintu terbuka Adam melihat Angga. "Apa kamu sudah siap kak." Angga tersenyum. "Sudah, ayo kita pergi."

"Adam kembalilah dengan selamat." Kata ibu Adam khawatir. "Tenang mom, aku pasti akan kembali dengan selamat." Adam tersenyum. "Tante, paman, Kak Adam sangat kuat. Dia pasti akan kembali dengan selamat." Kata Angga tersenyum. "Baiklah Mom, Dad aku akan pergi." Adam tersenyum kemudian berjalan pergi. "Paman, Tante aku juga pergi." Angga kemudian mengikuti Adam. Melihat Adam yang pergi bersama Angga, ibu Adam berkata. "Semoga Adam baik-baik saja." "Semoga." Balas Ayah Adam.

5 menit kemudian Adam dan Angga melihat ratusan pria berseragam yang sedang berkumpul. "Apa kalian berdua Adam dan Angga." Seorang pria paruh baya berseragam menghampiri Adam dan Angga dengan membawa sebuah kertas. "Benar pak, kami adalah Adam dan Angga." Balas Adam dan Angga secara bersamaan.

"Apa kalian pernah membunuh zombie sebelumnya." Tanya pria paruh baya. "Kami sudah pernah membunuh zombie sebelumnya pak." Balas Adam dan Angga. "Apa kalian tahu bergabung ke regu pembunuh zombie. Nyawa kalian berdua akan menjadi taruhannya." Kata pria paruh baya. "Kami tahu pak." Balas Adam dan Angga.

"Bagus, jika kalian berdua tahu. Kami sangat menghargai warga sipil yang bergabung ke regu pembunuh zombie. Sebagai imbalannya jika kalian membunuh 1 zombie, kalian akan mendapatkan 1 bungkus mie instan." Kata pria paruh baya. Angga senang saat mendengar bahwa dia akan mendapatkan 1 bungkus mie instan setelah membunuh 1 zombie.

"Ikuti aku." kata pria paruh baya berseragam. Adam dan Angga kemudian mengikuti pria berseragam. "Beri mereka pakaian dan senjata." kata pria paruh baya berseragam melihat pria berseragam lainnya. "Baik pak." Balas pria berseragam kemudian memberi Adam dan Angga pakaian serta senjata.

"Pakaialah." Kata pria paruh baya melihat Adam dan Angga. "Baik pak." Balas Adam dan Angga. Adam dan Angga kemudian mulai berganti pakaian. Melihat Adam dan Anga selesai berganti pakaian pria paruh baya berseragam berkata. "Kalian berdua ikutlah berbaris." "Baik pak." Kata Adam dan Angga kemudian berlari ke ratusan pria berseragam yang berbaris.

"Adam Javier bergabung ke regu 15." Kata pria paruh baya berseragam yang berdiri di depan ratusan pria. "Siap." Teriak Adam kemudian berlari ke arah regu 15. "Angga Setiawan bergabung ke regu 15." Kata pria paruh baya berseragam. "Siap." Adam mendengar teriakan dan melihat Angga berlari ke arahnya.

"Regu 1 maju." Kata pria paruh baya berseragam kemudian beberapa pria maju dan berbaris. "Hitung mulai dua. Hitung mulai." Teriak pria paruh baya berseragam. "2,3,4,5,6." Adam melihat semua pria mulai berteriak. "Sepertinya ini akan memakan waktu cukup lama." Adam bergumam.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang