Bagian 137 Menuju Kota Nganjuk

151 25 0
                                    

Seorang pria berambut pendek berpakaian hijau melihat pria berpakaian putih berjalan ke arahnya. "Anggotamu yang terluka bilang bahwa Adam berada di kota Kediri." Kata pria berpakaian putih. "Terimakasih sudah memberitahu saya dok." Balas pria berambut pendek. "Sama-sama." Pria berpakaian putih tersenyum dan berjalan pergi.

Pria berambut pendek mengambil walkie talkie dan berkata. "Keberadaan Adam telah di temukan. Dia berada di kota Kediri." "Bawa beberapa regu untuk menangkapnya." Pria berambut pendek mendengar suara balasan. "Baik pak." Balas pria berambut pendek.

Saat ini di tempat lain beberapa pria sedang berkumpul di sebuah ruangan. "Kita telah menemukan keberadaan Adam." Kata pria paruh baya. "Dimana keberadaan dia saat ini mayor." Balas pria paruh baya lain. "Saat ini dia berada di kota Kediri dan aku sudah memberi perintah untuk beberapa regu pergi kesana dan menangkapnya." Balas pria paruh baya yang di panggil Mayor.

Sementara itu di kota Kediri Adam dan Santy sedang mengendarai motor bersama. "Kak, di depan ada zombie." teriak Santy. "Broom." Adam menarik gas kemudian menghindari zombie. "Kak, bisakah kamu mengajari mengendarai motor." Tanya Santy. "Apa kamu tidak bisa mengendarai motor." Tanya Adam.

"Tidak kak. Sebelum berusia 17 tahun, Santy tidak diperbolehkan mengendarai motor." Balas Santy. "Baiklah, aku akan mengajarimu." Balas Adam. "Hehe, aku mencintai kakak." Santy memeluk Adam dengan erat.

2 Jam kemudian Adam tiba di perbatasan kota Nganjuk. "Crriiitt." Adam tiba-tiba menghentikan motor saat melihat kejauhan. "Glek." Santy menelan ludah dengan yang dilihatnya. "Kak, apa itu gerombolan zombie yang mengarah kemari." Tanya Santy.

"Benar, gerombolan zombie mengarah kemari. Aku menebak jumlahnya mereka ratusan ribu." Balas Adam. "Glek." Santy meneguk air liur mendengar kata Adam. "Sepertinya kita harus batal untuk melewati kota Nganjuk dan terpaksa harus pergi ke kota Mojokerto." Kata Adam kemudian memutar motor. "Brooom." Adam kemudian menarik gas.

2 Jam sekali lagi berlalu Adam dan Santy telah tiba di kota Mojokerto. "Kita akan beristirahat di rumah itu." Kata Adam melihat sebuah rumah. "Baik kak, aku selalu mengikutimu." Balas Santy. Adam menghentikan motor kemudian berjalan ke arah rumah di ikuti Santy.

Melihat pintu rumah tidak di kunci Adam membuka pintu. "Aku akan memeriksa rumah." kata Adam mengambil pistol dari sakunya. "Baik kak." balas Santy menunggu di ruang tamu. Beberapa menit kemudian Adam kembali dan berkata. "Rumah ini aman." "Kak, kemana tujuan zombie-zombie itu." Tanya Santy. "Jika tebakanku benar zombie-zombie itu akan pergi ke kota Surabaya." Adam mengingat puluhan ribu tentara dan regu pembunuh zombie melawan ratusan ribu zombie yang menyerang kota Surabaya.

"Ahh, jika begitu. Bukankah ratusan ribu zombie itu akan melewati kota ini." Santy terkejut. "Benar, zombie-zombie itu pasti akan melewati kota ini." Adam mengangguk. "Lalu bukankah kita harus cepat pergi dari sini kak." balas Santy.

"Kita harus mengisi perut terlebih dulu. Lalu setelah itu kita akan pergi ke kota Surabaya." Kata Adam melihat smartphone di tangan kananya dan melihat status dirinya.

Nama : Adam Javier

Usia : 23 tahun

Level : 1 Next Level (100/1000) Exp

Kekuatan : 43

Agility : 43

Vitalitas : 71

Stamina : 30/43

Reflek : 42

Poin : 0

Melihat statusnya Adam bergumam. "Aku mendapatkan 1 poin kekuatan, 3 poin vitalitas, 1 poin agility dan 1 poin stamina dari memakan dan meminum. Selama di perjalanan aku membunuh puluhan zombie biasa dan mendapatkan 1000 coin. Saat ini aku tidak kekurangan coin lagi." gumam Adam.

Adam membuka aplikasi shop kemudian membeli 2 lobster seharga 25 coin dan 2 botol air mineral dengan total 35 coin. Smartphone bersinar kemudian 2 lobster yang terbungkus plastik dan 2 botol air mineral muncul di depan Adam.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang