Bagian 84 Ular II

851 101 1
                                    

"Masih belum mati, daya bertahan hidupnya sangat tinggi." Kata Adam kemudian membuka aplikasi shop di smartphone dan membeli satu granat tangan. Beberapa detik kemudian smartphone mengeluarkan cahaya putih dan satu granat muncul di depan Adam. Adam mengambil granat kemudian melemparkan ke arah ular. "Booom." Granat meledak.

Adam melihat ular tidak bergerak setelah terkena ledakan granat. Adam melihat smartphone special ditangannya berbunyi dan melihat satu pesan masuk. "Kill ular tanah exp +15, coin +150." "Tidak buruk, aku mendapatkan 150 coin setelah membunuh seekor ular." Adam tersenyum melihat isi pesan.

"Angga, bukankah kamu ingin membelah perut ular. Ular itu sudah mati." kata Adam melihat Angga yang sudah berdiri di belakangnya. "Tidak jadi, tiba-tiba aku kehilangan semangat untuk membelah perut ular." Kata Angga berbohong. Adam hanya tersenyum mendengar kata Angga. Renji tahu Angga tidak berani membelah perut ular sendirian.

"Ayo masuk ke dalam mobil." Kata Adam kemudian masuk ke dalam mobil. Angga mengangguk dan juga masuk ke dalam mobil. Tidak lama kemudian Adam menyalakan mesin mobil dan melanjutkan perjalanan.

Beberapa menit kemudia Adam menghentikan mobil setelah melihat kejadian di depannya. "Aku tidak percaya melihat pertarungan ular dengan zombie evolusi." kata Angga melihat seekor ular hijau dengan ekor merah yang panjangnya 4 meter lebih, sedang mengigit badan zombie evolusi tipe kecepatan.

Zombie evolusi tipe kecepatan berteriak saat digigit ular dan mencoba melepaskan dirinya dari gigitan ular. Tidak lama kemudian zombie evolusi mengalami kejang dan terjatuh ke tanah. "Apa zombie evolusi itu mati." Tanya Anggi penasaran melihat zombie evolusi yang terjatuh ke tanah. "Mungkin." Balas Adam dengan ekspresi serius.

"Ssss." Melihat lawannya telah mati ular mengalihkan pandangannya ke arah mobil yang Adam kendarai. "Jangan bilang ular itu ingin menyerang kita." Kata Adam serius saat ular menatap ke arahnya. Adam tahu bahwa ular hijau bermutasi di depannya lebih berbahaya dengan dua ular tanah yang dia temui beberapa saat lalu.

"Ssss." Ular mendesis kemudian bergerak dengan cepat ke arah mobil yang Adam kendarai. "Kak Adam ular itu menuju kita." Kata Anggi dengan panik melihat ular hijau sepanjang 4 meter yang bergerak cepat ke arah mobil. "Aku tahu." Kata Adam dengan ekspresi serius kemudian mulai menginjak pedal gas dan mengarahkan mobil ke arah ular hijau. "Brum." "Bruakk." Ular hijau melompat dan menabrak kaca depan mobil.

"Ssss." Ular hijau mendesis dan menunjukan taringnya. "Hiks." Angga dan Anggi merinding melihat taring ular hijau yang meneteskan bisa. "Krak." Ular hijau mengigit kaca depan mobil, yang membuat kaca mulai retak.

Melihat ular hijau yang mencoba memecahkan kaca mobil Adam mengeluarkan pistol dari sakunya. "Tutup telinga kalian." Kata Adam mengarahkan pistolnya ke arah ular hijau. Kedua saudara kembar dan Merry menutup telinga mereka setelah mendengar kata Adam. Adam kemudian mulai menembak ular.

"Duar, Duar, Duar." Adam menembak 7x ke arah ular hijau dari dalam mobil. "Ssss." Ular hijau melompat mundur setelah terkena 7 tembakan dimulutnya. "Ssss." Ular hijau mulai menggeliat kesakitan di tanah.

Adam yang melihat ular hijau masih belum mati mulai mengisi peluru pistol. Setelah selesai mengisi peluru pistol, Adam keluar dari mobil dan menembaki ular hijau. "Duar, duar, duar." Adam memberikan tiga tembakan ke arah perut ular. "Ssss." Ular hijau mendesis dan berhenti menggeliat.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang