Tidak lama kemudian Adam dan Jessica masuk ke dalam rumah. Saat masuk ke dalam rumah Anggi menatap aneh pada Jessica yang masih tersipu. "Adam, apa kamu sudah makan." Tanya Steven saat melihat Adam. "Aku sudah makan 1 jam yang lalu sebelum pergi ke kota ini." balas Adam mengangguk. kemudian duduk dan mulai mengobrol dengan yang lain.
Waktu perlahan berlalu dan hari mulai gelap. Saat ini Adam duduk di sebuah ranjang bersama Angga. "Kak, aku sangat penasaran seperti apa tempat pengungsian yang disediakan pemerintah di kota Surabaya." Kata Angga. "Kamu akan mengetahuinya besok." Balas Adam.
Angga mengangguk mendengar kata Adam. "Kak, sepertinya hubunganmu dengan Jessica begitu dekat." Tanya Angga. Mendengar kata Angga Adam berkata. "Aku mengenal Jessica saat zombie mulai muncul." Adam kemudian mulai menceritakan dirinya pertama kali menemui Jessica.
Mendengar cerita Adam, Angga tersenyum. "Kamu memang seorang pria yang baik kak. Pilihanku mengikutimu memang tepat." "Cepatlah tidur, besok kita akan pergi saat pagi." Balas Adam. "Baiklah." Angga mengangguk kemudian berbaring di kasur.
Sementara itu disebuah ruangan lain Anggi, Jessica dan Merry tidur bersama. "Kak Jessica, sepertinya kamu cukup dekat dengan Kak Adam." tanya Anggi. "Eh, apa kita berdua terlihat dekat." Balas Jessica. "Benar, kamu bahkan memeluk Kak Adam saat bertemu kembali." Anggi mengingat saat Jessica memeluk Adam tadi siang. Jessica tersipu malu kemudian menceritakan pertemuan dirinya dengan Adam.
"Adam memang orang yang baik." Merry tersenyum mendengar cerita Jessica. "Benar, Adam adalah orang yang baik. Pasti kamu juga ditolong oleh Adam." Kata Jessica. "Aku juga ditolong oleh Adam." Merry mengangguk dan mulai menceritakan saat Adam menolongnya. "Aku iri dengan kak Jessica dan Merry yang ditolong oleh kak Adam. Aku juga ingin ditolong olehnya." Kata Anggi. Mendengar kata Anggi Jessica dan Merry tertawa.
Keesokan harinya Adam dan yang lainnya sedang bersiap-siap untuk pergi. "Baiklah, kita akan mencari mobil sebagai alat transportasi menuju Surabaya." Kata Adam. Edi dan yang lain mengangguk mendengar kata Adam.
Beberapa menit kemudian Adam dan yang lain menemukan 2 mobil yang bisa di pakai untuk menuju Surabaya. Kali ini Adam tidak pilih-pilih mobil, karena dia tahu setelah tiba di Surabaya mobil itu tidak lagi berguna.
"Persediaan bahan bakar cukup untuk sampai di surabaya." Kata Steven melihat persediaan bahan bakar di mobil yang dikendarainya. "Bagus." Adam mengangguk kemudian masuk ke salah satu mobil lalu melihat kedua saudara kembar dan Merry sudah ada di dalam mobil. "Kenakan sabuk pengaman kalian." Kata Adam menyalakan mesin mobil. "Baik." Kedua saudara kembar dan Merry mengangguk.
Adam kemudian mulai mengemudikan mobil menuju barat, di ikuti oleh Steven dibelakangnya. Beberapa menit setelah Adam mengendarai mobil. Adam melihat beberapa mobil dan 2 truck yang sedang berhenti di tengah jalan. Ketika melihat beberapa orang yang berada di tengah jalan Adam berkata. "Dunia memang sempit, aku tidak menyangka akan bertemu mereka lagi." "Kak Adam apa kamu mengenal mereka." tanya Angga melihat beberapa orang. "Aku memiliki hubungan buruk dengan mereka." balas Adam. kedua saudara kembar terkejut saat mendengar kata Renji.
Melihat seorang pria berjalan ke arahnya, Adam berkata. "Biar aku saja yang turun, kalian diam saja." "Baik." Balas kedua saudara kembar dan Merry. "Bagus." Kata Adam kemudian turun dari mobil.
"Itu kamu." Seorang pria terkejut melihat Adam yang turun dari mobil. "Cepat pindahkan kendaraan kalian. Kendaraan kalian menghalangi jalan." Teriak Adam setelah turun dari mobil. Semua orang yang berdiri di tengah jalan melihat ke arah Adam yang berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaos
Teen FictionTiba-tiba dunia seperti di film-film. Zombie muncul dimana-mana, hewan mulai bermutasi dan berbagai mahluk aneh mulai muncul. Seorang pria bernama Adam Javier tiba-tiba mendapatkan smartphone aneh sebelum detik-detik kehancuran dunia. Apakah Adam bi...