"Di rumah ini hanya ada 2 kamar, jadi Mery akan tidur di kamarmu." Balas Ibu Adam. "Lihat Mery, ibuku tidak keberatan kamu tinggal bersama kita." kata Adam. "Terimakasih tante." Mery menangis. "Ahh, mengapa kamu menangis Mery." Ibu Adam berjalan ke arah Mery dan mendorong Adam.
Melihat kode ibunya menyuruhnya pergi, Adam berjalan ke dapur. Adam kemudian melihat ayahnya yang duduk di dapur dengan memakan mie instan. "Apa kamu sudah memutuskan untuk memilih Mery dari pada Jessica." Tanya ayah Adam. "Sebenarnya Aku ingin memiliki Mery dan Jessica sekaligus." Balas Adam.
"Uhuk, uhuk." Ayah Adam terbatuk mendengar jawaban Adam. "Jika ibumu mendengar apa yang kamu katakana barusan. Dia akan memarahimu." Kata Ayah Adam. Adam tersenyum kemudian mulai mengobrol dengan ayahnya.
1 Jam kemudian Adam, Mery dan kedua orang tuanya berkumpul di ruang makan. "Apa kamu bisa makan sendiri mer." Tanya ibu Adam. "Bisa tante." Mery tersenyum kemudian mulai makan. Melihat Mery makan ibu Adam kemudian juga makan.
15 menit kemudian Adam, Mery dan kedua orang tuanya selesai makan. "Adam apa kamu besok akan pergi membunuh zombie lagi. Kita saat ini sudah memiliki banyak stock makanan." Kata ibu Adam. "Iya, aku akan membunuh zombie lagi mom." balas Adam. "Baiklah jika itu keinginanmu." Ibu Adam menghela nafas.
1 Jam kemudian Adam sedang berbaring di kasur dengan Mery di sampingnya. "Adam apa kamu masih belum tidur." Tanya Mery. "Belum, memangnya kenapa mer." Tanya Adam. "Jika suatu hari aku menjadi zombie. Apa kamu akan membunuhku." Tanya Mery. "Tentu saja aku akan membunuhmu tanpa ragu." balas Adam.
Mendengar kata Adam Mery tersenyum kecut. "Tapi aku tidak akan membiarkan kamu menjadi zombie." Adam mengelus rambut Mery. Mery tersenyum saat mendengar jawaban Adam. "Baiklah ayo tidur. Besok aku akan membunuh zombie lagi." kata Adam. "Baik." Mery mengangguk.
6 Jam kemudian saat tengah malam Adam yang sedang tertidur menyentuh tangan Mery. "Eh, mengapa tanganmu." Kata Adam merasakan tangan Mery begitu panas. Adam terbangun kemudian melihat wajah Mery yang merah. Adam kemudian menyentuh dahi Mery. "Begitu panas."
Adam melihat smartphone special yang muncul di tangannya kemudian membeli obat penurun panas dan sebotol air mineral. "Mery buka mulutmu." Kata Adam. Melihat Mery tidak membuka mulutnya, Adam berkata. "Mery bangunlah."
"Uuhh." Adam melihat Mery yang berbicara. "Telan ini." kata Adam memberikan Mery pil. Mery kemudian menalan pil yang diberikan Adam. "Minumlah." Adam membuka botol air mineral. "Glek." Mery kemudian minum.
"Baiklah, kamu bisa tidur lagi Mer." Kata Adam melihat Mery. Adam melihat Mery dan bergumam. "Mengapa Mery tiba-tiba demam. Jangan bilang bahwa Mery akan evolusi." "Jika Mery berevolusi itu adalah hal bagus." Adam mengelus rambut Mery kemudian tidur di sampingnya.
Keesokan harinya Adam yang sedang tertidur mendengar teriakan. "Ahhhh." "Ada apa." Adam tiba-tiba berdiri dan melihat Mery yang masih tidur di sampingnya. "Adam keluar dari pintu dan melihat ibunya. "Ada apa mom." tanya Adam. "Lihat Adam, mami menjadi manusia evolusi." Adam kemudian melihat ibunya tiba-tiba berada di depannya.
"Fuck. Begitu cepat." kata Adam melihat kecepatan ibunya. "Plak." Ibu Adam memukul kepala Adam. "Jangan mengatakan hal buruk." "Eh, maaf mom. Tadi hanya reflek." Adam mengelus kepalanya. Adam kemudian melihat ayahnya yang keluar dari kamar dengan cemberut.
"Adam, ibumu menjadi manusia evolusi tipe kecepatan sedangkan ayah tidak berevolusi sama sekali." Kata Ayah Adam dengan cemberut. "Jangan bersedih yah, aku juga bukan manusia evolusi." Adam menghibur ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaos
Teen FictionTiba-tiba dunia seperti di film-film. Zombie muncul dimana-mana, hewan mulai bermutasi dan berbagai mahluk aneh mulai muncul. Seorang pria bernama Adam Javier tiba-tiba mendapatkan smartphone aneh sebelum detik-detik kehancuran dunia. Apakah Adam bi...