Bagian 14 Kembali

2K 301 9
                                    

"Uuhh." Saat ini Jessica cemberut. Dia tahu bahwa perkataanya salah. Jessica menatap Adam dan berkata. "Aku hanya takut jika kita ketahuan mencuri truck, kita semua bisa dipenjara." "Bu, kita bisa menjelaskannya pada polisi. Yang terpenting kita bisa pergi dari sini." Kata seorang perempuan. "Benar bu, itu bisa dipikirkan nanti. Polisi saat ini pasti sedang fokus membunuh zombie." Balas pemuda. Jessica menghela nafas dan mengangguk.

"Baiklah, cepat periksa truck Don." Kata Adam. "Oke." Doni mengangguk lalu melihat bahwa kunci tetap menancap. Doni mulai menyelakan mesin dan truck tiba-tiba menyala. "Adam kendarai mobil jipku." Doni turun dan melempar kunci ke Adam.

"Ratih, Katrine, Silvi kalian masuk dimobil." Kata Adam. "Baik." Ketiga perempuan mengangguk. "Kalian semua ayo naik." Kata Doni melihat Jessica dan para siswa. Semua orang kemudian mulai naik di atas truck.

"Don, aku memimpin jalan." Kata Adam menyalakan mobil Jip lalu mulai menyetir. "Baik." Doni menyetir truck dan mengikuti di belakang mobil jip yang dikendarai Adam.

"Adam di depan ada beberapa zombie." Ratih yang duduk di kursi depan berteriak melihat ada beberapa zombie dijalan. "Kalian semua kenakan sabuk pengaman." Adam berteriak lalu menancap pedal gas. "Ahhh." Ketiga perempuan berteriak melihat Adam menabrak beberapa zombie. "Bruak." "bruak."

"Kaca mobil hampir pecah." Adam tersenyum kecut melihat retakan di kaca depan mobil. "Renji apa kamu bisa melihat dengan kaca yang retak." Tanya Ratih khawatir. "Tenang, penglihatanku sangat baik." Balas Adam. "Penglihatanku semakin bagus saat menambahkan poin di vitalitas." Gumam Adam.

Selama di perjalanan Adam terus menabrak beberapa zombie dengan mobil jip yang dia kendarai. Sementara Doni mengikuti Adam dengan truck yang dia kendarai. "Akhirnya kita sampai." Adam melihat rumahnya lalu menabrak 1 zombie yang berdiri di tengah jalan. "Adam kamu mungkin telah menabrak lebih dari 50 zombie di jalan." Ratih cemberut menatap Adam.

"Uueek." "Uueek." Katrine dan Silvi muntah di dalam mobil. "Haha, maaf dua gadis cantik, aku bukan sopir yang berpengalaman." Adam tertawa melihat Katrine dan Silvi muntah. "Huuhh." Ratih mendengus .

"Baiklah, ayo turun dari mobil." Adam mengambil katana lalu turun dari mobil. Ratih, Katrine dan Silvi juga turun dari mobil. "Kita akhirnya sampai." Doni turun dan menghela nafas. Adam melihat 6 orang yang turun dari truck dan berkata. "Kalian semua akan tinggal sementara dirumah Ratih."

"Ahh, kenapa dirumah." Doni terkejut. "Karena mereka hanya mengenal Ratih." Balas Adam. "Benar juga, mereka hanya mengenal adikku." Doni mengangguk. "Maaf kalau merepotkanmu." Kata Jessica kepada Doni. "Tidak masalah, sesama manusia harus saling membantu." Doni tersenyum.

"Baiklah kalau begitu, aku pulang dulu." kata Adam lalu berjalan ke rumahnya. Semua orang melihat Adam berjalan ke rumahnya. "Apa mayat di depan rumahnya itu zombie." Tanya seorang perempuan berkulit coklat. "Benar, aku melihatnya memukul kedua zombie dengan tongkat bisbol. Jadi aku memutuskan untuk mengajak Adam menjemput adikku." Balas Doni. "Akhirnya hanya Adam yang menjemputku di ruang uks." Ratih mendengus.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang