Bagian 96 Melawan Samsuri Dan Kelompoknya II

864 101 1
                                    

"Hahaha, baiklah jika itu kemauanmu." Kata Samsuri tertawa. "Bambang serang dia." Kata Samsuri dengan ekspresi serius. Mendengar kata Samsuri, Adam melihat seorang pria berkaos hitam tiba-tiba muncul di depannya dan hendak menusuk dirinya dengan pisau. Adam kemudian secara reflek menggunakan tubuh pria yang lehernya dia cengkram sebagai perisai. "Puchii." Pisau menusuk perut pria.

"Sialan." Pria berkaos hitam mengutuk melihat dia telah menusuk temannya sendiri. "Jika Reflekku tidak mencapai 10 poin. Mungkin diriku telah tertusuk pisau." Kata Adam dengan ekspresi buruk melihat pria yang menusuk temannya sendiri.

"Bambang kenapa kamu menusuk Budi." Aurel menjerit melihat pria berkoas hitam menusuk temannya sendiri. "Ini salah dia, dia membuat Budi menjadi Perisai." Teriak pria berkaos hitam yang di panggil Bambang. Mendengar kata pria berkaos hitam Adam berkata dengan serius. "Kalian harus tahu, aku tidak akan ragu membunuh seseorang yang mengancam hidupku. Meski orang itu adalah manusia evolusi."

Adam menghela nafas kemudian berteriak. "Kalian semua cepatlah pergi, dan tinggalkan aku sendirian." Edi, Jessica, Steven dan kedua saudara kembar terkejut mendengar teriakan Adam. Steven cepat pulih dari lamunannya kemudian berteriak. "Cepat pergi." Steven kembali ke mobilnya dengan menarik Jessica.

"Pak Edi ayo pergi." Teriak Steven di dalam mobil. "Aku tidak akan pergi, aku akan bertarung di sisi Adam karena musuhnya adalah pembunuh cucuku." Kata Edi dengan ekspresi serius. "Adam jangan mati." Teriak Jessica. "Kalian berdua jangan mati." Steven menggertakan gigi kemudian menyalakan mesin mobil dan mulai menjauh dari Adam.

Angga yang mendengar teriakan Adam dan melihat Steven sudah mulai menjauh, bergegas ke kursi pengemudi dan mulai memundurkan mobil. "Kak Adam, pak Edi jangan mati." kedua saudara kembar dan Merry berkata bersamaan.

Samsuri yang melihat kelompok Adam sudah pergi berkata. "Apa kamu ingin bertarung melawan kami menggunakan senjata api, atau dengan tangan kosong." Mendengar kata Samsuri ekspresi Adam berubah serius, dia tidak mempunyai keuntungan jika bertarung dengan tangan kosong melawan kelompok Samsuri yang memeliki beberapa manusia evolusi. Jika dia bertarung menggunakan senjata api. Dia dan pak Edi akan tertembak sekaligus, karena Adam melihat orang-orang Samsuri memegang pistol.

"Aku ingin bertarung dengan tangan kosong." Balas Adam. "Bagus." Samsuri mengangguk mendengar kata Adam dan berkata. "Jangan menggunakan senjata tajam dan senjata api melawannya." Beberapa pria mengangguk dan menyimpan pistol dan senjata tajam di saku mereka.

"Pak Samsuri, Adam. Apa masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan baik-baik." Kata Aurel. "Aurel apa kamu bodoh, dia sudah membuat Budi terluka." Teriak Edo melihat Budi yang sedang terbaring di tanah memegangi perutnya yang terluka. Meski dia manusia evolusi berbasis kecepatan, tapi vitalitasnya tetap seperti manusia biasa.

"Baiklah, apa kalian ingin datang satu persatu padaku atau sekaligus." Adam menaruh pistol di sakunya lalu melihat Samsuri dan kelompoknya. "Sombong, kamu bisa mengalahkan Budi karena keberuntungan pria berkaos hitam berkata kemudian melesat ke arah Adam.

"Cepat." Adam melihat pria berkaos hitam sudah ada di depannya dan menendang perutnya. "Ughh." "Bukk." "Bukk." Pria berkaos hitam memukuli Adam dengan sangat cepat. Adam terus menangkis pukulan pukulan pria berkaos hitam. "Dapat." Kata Adam memegang tangan pria. 

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang