Bagian 39 Membeli Pistol

1.4K 177 2
                                    

Adam keluar kamar dan melihat Edi serta Intan yang duduk di ruang makan. "Oh, akhirnya kamu bangun. Cuci muka dulu sebelum sarapan." Kata Intan tersenyum. "Aku tahu." Balas Adam mengangguk.

20 menit kemudian Adam, Bunga, Edi dan Intan selesai sarapan. "Baiklah, ayo kita pergi. Pertama-tama menuju ke rumahku untuk mengambil mobilmu pak." Kata Adam melihat Edi. "Baik." Edi mengangguk.

"Wush, wush, wush." Saat keluar rumah Adam dan lainnya melihat sebuah helikopter yang terbang. "Eh, helikopter itu menjatuhkan sesuatu." Kata Bunga melihat helikopter menjatuhkan puluhan kertas.

Adam mengambil satu kertas dan membacanya. "Pemerintah membuat tempat penampungan bagi seseorang yang selamat di setiap provinsi. Penampungan di provinsi jawa timur terletak di kota Surabaya." "Baiklah, sudah di putuskan tujuan kita adalah kota Surabaya." Kata Bunga bahagia.

"Jangan senang dulu. Kota jember dan Surabaya jaraknya sangat jauh. Kita harus menghadapi banyak zombie dan hewan mutasi jika ingin sampai ke sana." Kata Edi. Bunga langsung kehilangan semangat setelah mendengar kata Edi. "Benar, perjalanan ke surabaya pasti tidak akan berjalan mulus." Balas Adam. "Aku tahu." Bunga menghela nafas.

Adam dan yang lain mulai berjalan menuju tempat tinggalnya. "Aneh." Mengapa kita tidak menemui zombie sama sekali." Kata Intan merasa aneh tidak menemui satu zombie sama sekali selama berjalan menuju rumah Adam. "Mungkin mereka semua berkumpul dan mengincar manusia evolusi." Balas Adam. "Hiks, kalau begitu menjadi manusia evolusi tidak menyenangkan." Kata Bunga.

"Tidak juga, menjadi manusia evolusi itu juga suatu keberuntungan. Karena kita dapat memiliki kekuatan yang melampui batasan. Oleh sebab itu zombie yang cukup pintar, merasa terancam dengan manusia yang berevolusi dan mengincar mereka." Adam menjelaskan. Bunga, Edi dan Intan terdiam mendengar kata Adam.

"Baiklah, pak Edi kamu panaskan mesin mobilmu dulu. Aku akan mengambil sesuatu." Kata Adam melihat sudah sampai di depan rumahnya dan masuk ke dalam. Adam pergi ke kamarnya kemudian melihat aplikasi shop di smartphone specialnya.

Adam melihat macam-macam pistol dan tatapannya jatuh ke pistol bernama smith & Wesson magnum 500. "Menarik, pistol lainnya seharga 5 sampai 9 coin, namun pistol ini seharga 10 coin." Adam tersenyum kemudian membeli pistol.

Smartphone mengeluarkan cahaya putih kemudian sebuah pistol muncul di depan Adam. Adam mengambil pistol dan tersenyum. "Aku masih mempunyai 1190 coin yang tersisa. Karna aku tidak pernah berlatih menembak. Aku akan membeli peluru." Adam kemudian membeli 2 dus peluru yang totalnya 10 coin.

"Adam, dari mana kamu mendapatkan pistol." Kata Bunga terkejut melihat Adam memegang sebuah pistol di tangannya, dan melihat ada dus peluru. "Oh, aku menemukannya di mobil polisi beberapa hari lalu." Kata Adam berbohong. kemudian menaruh 2 dus peluru ke sebuah tas. "Oh, jadi begitu." Bunga menangguk. "Baiklah, ayo pergi." Adam menaruh pistol di sakunya kemudian membawa ransel.

"Adam apa kamu sudah siap untuk pergi." Kata Edi yang berdiri di pintu mobil. "Ayo berangkat dan untuk mengemudi kuserahkan padamu pak Edi. Aku ingin mencoba menembak saat berkendara." Kata Adam menunjukan pistolnya. "Ahhh." Edi dan Intan terkejut melihat Adam mempunyai pistol.

"Adam dari mana kamu mendapatkan bazoka dan pistol itu." Kata Intan menatap Adam. "Oh, aku lupa bahwa mempunyai 1 bazoka yang tidak kugunakan." Adam menepuk dahinya. "Huh, terserah jika kamu tidak ingin memberitahu." Intan mendengus pertanyaannya diabaikan.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang