Bagian 140 Bertemu kembali dengan Zombie Berkulit Putih

140 15 5
                                    

"Meski kamu manusia evolusi. Kamu akan mati jika tertembak di kepala." Pria mengangkat tangan dan berkata. "Baik aku akan memindahkan mobilku." "Bagus." Adam memasukan pistol ke sakunya.

Saat memasukan pistol di sakunya. Adam melihat pria memukulnya. "Wuushh." Adam menghindar ke samping kemudian menendang burung pria. "Ahhhh." Pria berteriak kesakitan dan memegangi burungnya.

"Meski kamu manusia evolusi. Kamu bukanlah lawanku." Kata Adam mengarahkan pistol ke kepala pria. "Cepat pindahkan mobilmu. Apa kamu tidak melihat kemacetan yang kamu buat." Teriak Adam. "Baik aku akan memindahkan mobilku." Pria memegangi burungnya kemudian mendorong mobilnya ke tepi jalan.

"Terimakasih." Adam melihat seorang pria paruh baya yang menyetir mobil berterimakasih padanya. Adam kemudian melihat semua mobil melewatinya. "Broomm." "Kak, bukankah itu motormu." Santy menunjuk seorang pria yang mengendarai motor Adam.

"Biarkan saja. Ayo pergi." kata Adam melihat Santy. "Baik kak." Santy kemudian mengikuti Adam. Ketika melihat sekelilingnya cukup sepi Adam melihat smartphone kemudian membeli sebuah motor seharga 100 coin. Smartphone bersinar kemudian sebuah motor muncul di depan Adam. "Ayo pergi." kata Adam menaiki motor. "Baik kak." Santy mengangguk kemudian menaiki motor.

Saat di dalam mobil seorang pria paruh baya mendengar suara dari walkie talkie. "Beberapa zombie sudah berhasil masuk ke dalam kota." "Sepertinya kota ini akan seperti kota-kota lainnya." Kata pria paruh baya yang tidak lain adalah Erik.

5 Menit kemudian Adam yang sedang mengendarai motor melihat zombie berkulit putih dan zombie kecepatan tipe 2 yang berada di atas sebuah gedung. "Dia seperti zombie berkulit putih yang pernah aku lawan." Gumam Adam. Adam kemudian melihat zombie berkulit putih menyeringai dan mengerakan jempol ke bawah.

Adam tiba-tiba menghentikan motor dan tertawa. "Hahaha, baru kali ini aku di provokasi oleh seorang zombie." "Kak, kedua zombie itu yang membunuh kedua orang tua Santy." badan Santy gemetar dan menunjuk ke arah zombie.

Adam melihat ke arah Santy menunjuk dan melihat 2 zombie wanita berkulit putih yang berada di atas gedung bersama zombie berkulit putih yang memprovokasinya. "Kedua zombie wanita itu memiliki wajah dengan seseorang yang aku kenal." Gumam Adam. Adam tiba-tiba terdiam kemudian berteriak. "Jangan bilang kedua zombie wanita itu adalah Bunga dan Intan."

"Grrr." Adam melihat beberapa zombie tipe kecepatan muncul dari balik gedung. "Pegangan." Kata Adam kemudian menarik gas. "Broomm." "Woaarr." Beberapa zombie tipe kecepatan mengejar Adam. "Kak, zombie-zombie bewarna biru itu mengejar kita." teriak Santy. "Aku tahu." Kata Adam menarik gas.

Melihat Adam pergi zombie berkulit putih memberi isyarat kepada kedua zombie wania berkulit putih. Melihat 2 zombie wanita mengangguk zombie berkulit putih menaiki zombie biru tipe kecepatan 2. "Grrr." Zombie biru tipe kecepatan 2 kemudian melompat dari gedung. Kedua zombie wanita berkulit putih menaiki zombie tipe kecepatan dan mengikuti zombie berkulit putih.

Beberapa menit kemudian Adam telah berhasil lolos dari kejaran zombie tipe kecepatan. "Kak, apa kamu menganal 2 zombie wanita berkulit putih itu." Tanya Santy. "Aku mengenalnya, mereka berdua adalah teman-temanku yang terbunuh. Aku tidak menyangka mereka berdua akan berubah menjadi zombie." balas Adam. Santy terkejut dengan balasan Adam. Santy tidak menyangka kedua zombie wanita yang membunuh orang tuanya adalah teman-teman Adam.

"Mereka berdua sudah menjadi zombie. Jadi saat ini mereka bukan temanku. Jika aku bertemu mereka lagi. Aku akan membunuh mereka." kata Adam dengan serius. "Baik kak, aku percaya apa yang kamu katakan." Santy mengangguk. "Baiklah, pertama-tama ayo kita tinggalkan kota ini dan pergi menuju Kota Gresik." "Baik kak." Santy mengangguk. "Broom." Adam kemudian menarik gas dan motor melesat dengan cepat.

Volume II End

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang