Bagian 33 Konflik

1.4K 188 3
                                    

Adam yang melihat semua orang gugup, dan tidak menjawab pertanyaannya mulai curiga. "Oh, apa kalian semua bisu." Adam mulai jengkel. "Maaf Adam, kami yang mencuri makananmu." Kata sebuah suara. Adam melihat ke arah seseorang yang berbicara, yang tidak lain adalah Ratih.

Adam mulai tersenyum dan tiba-tiba tertawa. "Hahaha, seseorang yang telah kutolong akhirnya menusukku dari belakang." Semua orang menundukan wajahnya saat mendengar kata Adam. "Adam aku tidak tahu bahwa kamu akan kembali." Kata Doni dengan menyesal.

"Haha, simpan alasanmu. Kamu bahkan tidak menyisahkan sedikit makanan untukku." Adam mencibir. "Adam maafkan kami. Aku tahu kalau kami salah" kata Ratih. "Hahaha, sebelumnya aku sudah berjanji untuk memotong tangan seseorang yang mencuri makananku." Adam tertawa kemudian menarik pedang di punggungnya.

"Adam apa yang akan kamu lakukan." Kata Doni. Semua orang berwajah pucat melihat Adam memegang pedang. "Adam." Intan panik kemudian memegang tangan Adam. "Adam jangan berbuat hal yang aneh atau." Kata Ratih melihat Adam. "Atau apa." Adam menatap Ratih. "Aku akan mengalahkanmu." Balas Ratih.

"Hahaha, kamu berani sombong karna menjadi manusia evolusi." Adam tertawa melihat Ratih. "Intan lepaskan aku." Kata Adam. "Kumohon jangan lakukan itu Adam." Intan menatap Adam. Adam menatap wajah Intan yang memohon kemudian mengigit bibirnya. "Kalian beruntung, mulai hari ini aku tidak mengenal kalian." Adam kemudian berbalik pergi diikuti Intan.

Melihat Adam pergi semua orang merasa bersalah. "Uuh, kita salah. Seharusnya kita menyisakan dia sedikit makanan." Kata Bastian. "Sudahlah, yang lalu biarlah berlalu. Bahkan saat ini kita kekurangan makanan." Doni tersenyum kecut.

Saat ini Adam sedang duduk dan menenangkan emosinya. "Tenanglah Adam, bukankah mereka semua temanmu." Kata Edi setelah tahu bahwa Tetangga Adam yang mencuri makanan. "Mereka semua bukan temanku." Adam kemudian menceritakan dirinya menyelamatkan Ratih, Katrine dan yang lain. Edi dan Intan terkejut saat mendengar cerita Adam. "Jika begitu, mereka memang tidak tahu balas budi." Intan menghela nafas. "Tenanglah Adam, kamu sudah menganggap mereka bukan siapa-siapa lagi. Anggap saja saat ini kamu kecurian." Kata Edi.

Adam mengabaikan Edi dan Intan kemudian berjalan menuju kamarnya. Adam terbaring di kasur kemudian mulai melihat-lihat pesan di smartphone specialnya. Adam melihat pesan pemberitahuan dia membunuh zombie evolusi. "Kill zombie kecepatan tipe 1 exp +10, coin +100." "Oh, membunuh zombie evolusi hanya mendapatkan 10 exp, begitu sedikit." Adam cemberut.

Adam kemudian membuka aplikasi shop dan melihat dirinya mempunyai 560 coin. "Saatnya menganti pedang." Adam kemudian membeli pedang katana seharga 10 coin. Beberapa detik kemudian smartphone mengeluarkan cahaya putih, dan sebuah pedang yang terbungkus sarung muncul di depan Adam.

"Baiklah, aku akan menghemat coinku. Aku khawatir kejadian saat aku terluka seperti kemarin terulang lagi. Jadi lebih baik aku mencari makanan dari pada membeli makanan di aplikasi shop menggunakan coin." Kata Adam kemudian keluar dari ruangan dengan memegang pedang.

"Adam kamu mau kemana." Tanya Intan. "Aku ingin mencari makanan." Balas Adam. "Aku ikut." Kata Intan. "Kita akan cari makanan dimana." Kata Edi berdiri. "Supermarket." Balas Adam.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang