Bagian 6 Zombie II

3K 388 7
                                    

Adam melihat wanita mencoba mengigit kakinya. "Jangan gigit kakiku." Secara spontan Adam memukuli kepala wanita dengan tongkat bisbol bertubi-tubi. "Buk." "Buk." "Buk." Tidak lama kemudian Adam melihat kepala wanita sudah hancur. "Uueek." Adam mulai muntah lalu masuk ke dalam rumahnya dan mengkunci pintu.

"Uueek." "Uueek." Adam terus muntah di dalam rumahnya. "Adam kamu kenapa." Nina berjalan ke arah Adam dengan khawatir. "Apa kamu sakit." Nina khawatir, dan memegangi punggung Adam. "Aku tidak sakit, ini efek membunuh zombie." Adam berwajah pucat lalu masuk ke dalam kamarnya.

Nina bingung dengan kata Adam lalu mulai mengintip dari jendela. "Ahh." Nina terkejut melihat mayat wanita di depan rumah. "Kenapa ada mayat manusia." Nina ketakutan. Nina lalu melihat dua pria yang badannya berlumuran darah dan penuh luka berjalan menuju ke arah rumah. "Ahh." Nina berteriak dan secara spontan menutup jendela dengan kain.

"Adam apa mereka zombie." Nina berteriak ketakutan lalu berdiri di depan pintu kamar Adam. "Bukankah sudah kuberitahu sebelumnya. Bahwa virus zombie akan menyebar." Adam membalas Nina dengan lesu. "Aku ingin memulihkan kondisi mentalku terlebih dulu, Bibi jangan pernah membuka pintu." Kata Adam. "Baik." Nina mengangguk ketakutan.

Adam yang berwajah pucat melihat smartphone specialnya memiliki 1 pesan. Adam membuka pesan dan melihat dirinya mendapatkan 2 exp dan 20 coin. "Kurang 7exp lagi aku level up." Adam berkata dengan lesu.

Adam melihat smartphone pribadinya dan melihat banyak story di media social. "Barusan aku melihat seorang pria gila mengigit leher seorang wanita. Leher wanita itu langsung berdarah, gigi pria gila itu pasti tajam." "Bodoh, dia zombie bukan pria gila." Adam menggeleng melihat story.

Adam lalu melihat berita di internet. "Rupanya belum banyak berita tentang zombie, pemerintah juga masih belum menyadarinya karena ini baru beberapa menit setelah virus zombie tersebar." Gumam Adam secara pelan.

Adam terdiam beberapa detik lalu bergumam. "Mengapa aku dan Nina tidak berubah menjadi zombie, apa kita berdua orang yang beruntung. Kalau aku pasti beruntung, karena mendapatkan smartphone special."

Adam ingin menghubungi kedua orang tuanya, namun tersenyum kecut melihat nomor kedua orang tuanya tidak aktif. "Semoga mom dan dad baik-baik saja." Adam menghela nafas. Adam menarik nafas kemudian keluar dari kamarnya. Adam kemudian mengambil tongkat bisbol yang berlumuran darah dan bergumam. "Aku harus membunuh zombie."

Beberapa detik kemudian Adam mengingat kepala wanita yang hancur karena pukulannya lalu muntah kembali. "Uueek." "Uueek." "Adam apa kamu baik-baik saja." Nina khawatir dan mengosok punggung Adam. "Tenang bibi aku baik-baik saja." Adam menggeleng. "Jika ada sesuatu yang terjadi padamu, bibi yang akan dimarahi orang tuamu." Nina tersenyum kecut. "Tenang Bibi, aku bukan anak kecil, aku pria dewasa." Balas Adam tersenyum.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang