Waktu perlahan berjalan sudah 1 jam berlalu semenjak Adam pergi dari pasuruan. Saat ini Adam sedang menembak zombie yang berlari mendekat ke arahnya. "Duar." Peluru mengenai kepala zombie. Zombie pun terjatuh di tanah.
"Mungkin kita akan sampai di sidoarjo 6 jam lagi, jika terus berhenti saat menemui zombie di jalan." Kata Anggi saat menonton Adam yang sedang menembaki zombie. "Benar, zombie yang kita temui di jalan tidak ada habisnya. Tidak sampai 5 menit dalam perjalanan, kita sudah menemui beberapa zombie." Balas Angga.
Saat ini Adam sudah selesai membunuh zombie, dan berjalan kembali ke mobil. "Fiuh, membunuh zombie sangat melelahkan." Kata Adam kemudian minum air botol. "Glek, glek." "Jika Kak Adam lelah, mengapa tidak langsung pergi ke sidoarjo saja. Tidak perlu untuk berhenti dan membunuh zombie." Kata Anggi melihat Adam yang sedang minum.
"Baiklah, ketika aku terluka. Aku akan berhenti membunuh zombie." Kata Adam kemudian menyalakan mesin mobil. Kedua saudara kembar tersenyum kecut saat mendengar kata Adam. Saat menuju sidoarjo Adam tidak pernah terluka ketika melawan zombie biasa.
"Kak Adam kamu seperti karakter leon resident evil. Bisa membunuh zombie dengan mudah meski hanya manusia biasa." Kata Angga tersenyum. "Haha, tapi aku bukan polisi." Adam tertawa. "Benar juga, leon adalah seorang perwira polisi." Angga mengangguk.
"Kak Adam lihat di depan." Kata Angga menunjuk ke depan. Adam melihat kedepan dan menghentikan mobil. "Oh, zombie evolusi tipe kecepatan ya." Kata Adam kemudian mengambil pedang dan keluar dari mobil. "Hati-hati kak." Kata Anggi mengkhawatirkan Adam.
"Adam hati-hati." Merry juga mengkhawatirkan Adam. Meski tidak bisa melihat, Merry tahu bahwa dirinya dan Adam terluka saat diserang zombie evolusi tipe kecepatan. Waktu mengendarai motor beberapa hari lalu.
"Woar." Zombie evolusi melesat ke arah Adam yang baru saja keluar dari mobil. "Huh." Adam mendengus kemudian mengayunkan pedangnya ke depan. "Cring." Pedang Adam mengenai cakar zombie. "Woar." Zombie melompat kebelakang.
"Kemarilah." Kata Adam memasang kuda-kuda bertarung. "Woar." Zombie sekali lagi melesat ke arah Adam. Adam melompat ke samping menghindari serangan zombie. Adam kemudian mengambil pistol dari sakunya dan menembak zombie. "Duar." "Duar." "Woar." Zombie berteriak saat dirinya ditembaki oleh Adam. "Duar." "Duar." "Click." Adam melihat pistol kehabisan peluru.
"Ehh, pelurunya habis, tapi bukan masalah." Kata Adam berjalan ke arah zombie evolusi yang terbaring di tanah. Adam melihat zombie masih hidup namun tidak bisa bergerak karena terkena banyak tembakan. "Cepp." Adam kemudian menusuk kepala zombie.
"Kak Adam kamu hebat, mengalahkan zombie evolusi tipe kecepatan tanpa terluka." Angga kagum melihat Adam mengalahkan zombie evolusi. "Aku hanya beruntung tidak terluka saat melawan zombie evolusi." Balas Adam tersenyum.
"Baiklah, ayo lanjutkan perjalanan." Kata Adam masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin. Setelah Adam pergi ada zombie berkulit putih, yang tiba-tiba muncul di samping mayat zombie yang baru saja Adam bunuh. Zombie berkulit putih menyentuh darah zombie, kemudian melihat ke arah Adam pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaos
Ficção AdolescenteTiba-tiba dunia seperti di film-film. Zombie muncul dimana-mana, hewan mulai bermutasi dan berbagai mahluk aneh mulai muncul. Seorang pria bernama Adam Javier tiba-tiba mendapatkan smartphone aneh sebelum detik-detik kehancuran dunia. Apakah Adam bi...