Bagian 54 Pergi Ke Kota Lain II

1.1K 129 2
                                    

1 jam telah berlalu saat ini Adam sedang mengendarai motor dengan membonceng Novi. "Adam kita sangat beruntung, tidak menemui kumpulan zombie saat perjalanan." Kata Novi. "Jangan terlalu senang dulu, kita butuh 1 jam lagi untuk sampai di kota lain. Mungkin alasan kita tidak menemukan zombie di perjalanan. Karna para zombie sudah tiba di perbatasan kota." Balas Adam. Novi terdiam mendengar kata Adam.

"Adam lihat di depan." Kata Novi. Adam kemudian memberhentikan sepeda motor karna melihat pohon tumbang yang menghalangi jalan. "Hehe, sepertinya kita dapat tangkapan cukup bagus." Seorang pria muncul dari balik pohon, dan menjilati bibirnya. "Benar, dari penciumanku. Mereka berdua bukan manusia evolusi." Kata pria lain yang membawa celurit.

"Adam." Novi ketakutan dan meremas pakaian Adam. "Tenanglah." Balas Adam kemudian turun dari sepeda motor dan berkata. "Apa kalian berdua penjahat." "Lebih tepatnya orang memanggil kami begal." Pria menyeringai. "Sudah cukup basa-basinya, kalian bisa mati." Adam mengeluarkan pistol dari sakunya kemudian menembak pria yang membawa celurit.

"Duar." Adam mengenai dada pria. Pria yang tertembak di dada pun terjatuh. "Sial, kamu mempunyai senjata api." Pria gugup melihat temannya tertembak, dan mulai berlari. "Ho, mau lari kemana." Adam kemudian membidik pria. "Duar." "Duar." "Ahhh."

Pria terjatuh saat peluru mengenai punggungnya. "Kumohon jangan bunuh aku." Kata pria terjatuh di tanah dan memohon kepada Adam. "Maaf, aku mempunyai pengalaman buruk dengan penjahat." Kata Adam kemudian membidik kepala pria. "Duar." Pria pun mati akibat tertembak di kepala.

Adam kemudian berjalan ke arah pria yang terkena tembakan di dada. "Pura-pura mati setelah terkena satu tembakan." Kata Adam. "Pria tiba-tiba membuka matanya dan mengayunkan celurit ke Adam. Melihat pria mengayunkan celurit, secara Reflek Adam menghindar kebelakang. Namun celurit tetap mengenai dirinya.

Adam melihat bajunya robek dan darah mulai menetes dari dadanya. "Seorang manusia evolusi tipe kekuatan." Kata Adam melihat pria. "Benar, karna kamu telah membunuh temanku. Kamu akan mati." pria melesat ke arah Adam. "Adam kemudian membidik kepala pria. "Duar, duar."

Dua peluru mengenai kepala pria. Pria berhenti berlari dan terjatuh di depan Adam. "Uuhh, sakit." Adam mengerang melihat darah terus mengalir dari dadanya. "Adam kamu terluka." Novi menangis melihat luka tebasan di dada Adam.

"Jangan panik, aku tidak akan mati karna luka seperti ini." Kata Adam kemudian membuka aplikasi shop di smartphone special dan membeli obat penghilang rasa sakit, alkohol serta perban. Smartphone mengeluarkan cahaya putih kemudian obat, alkohol dan perban muncul di depan Adam.

"Cepat obati aku." Kata Adam melepas pakaiannya dan menunjukan perban di tubuhnya berlumuran darah. "Baik." Novi mulai melepas perban lama Adam. "Adam." Novi menangis melihat luka baru Adam. "Cepat obatilah." Adam mengigit bibirnya. "Baik." Novi mulai mengobati Adam.

10 menit kemudian Novi selesai mengobati dan memperban luka Adam. "Baiklah, ayo pergi." Kata Adam kemudian berdiri dan berjalan ke motor. "Adam, tapi kamu baru saja terluka. Sebaiknya istirahat terlebih dulu." Kata Novi khawatir. "Istirahat di tengah sawah begini terlalu bahaya.

"Naiklah cepat." kata Adam. "Baik." Novi mengangguk dan mulai naik di motor. Adam kemudian mulai memutar arah dan pergi mengendarai sepeda motor. "Adam jika kamu sakit, lebih baik berhenti saja." Novi melihat wajah pucat Adam. Novi menebak Adam kehilangan banyak darah. "Tenanglah, aku baik-baik saja." Balas Adam.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang