Bagian 135 Melepaskan Hawa Nafsu

164 25 2
                                    

Setelah memakai rompi anti peluru dan helm Adam berkata. "Apa kamu sudah siap." "Santy siap kak." Santy mengangguk dengan serius. "Criitt." Adam kemudian memutar mobil. "Kita akan membunuh beberapa orang." Kata Adam serius lalu menginjak gas. "Glekk." Santy menelan air liur mendengar kata Adam.

"Lihat, bukankah itu dia. Mengapa dia kembali ke sini." Kata seorang pria berada di balik pohon. "Lihat dia turun dari mobil." Kata pria lain. "Sial, dia mengambil bazooka." Teriak seorang pria. "Matilah bajingan." Adam berteriak kemudian menekan platuk. "Busshhh." Rocket melesat ke arah 6 pria. "Booom!!." "Ahhhh." Ledakan terjadi dan 6 pria terlempar.

Adam mengambil bazooka lain dari dalam mobil kemudian membidik mobil-mobil yang menghalangi jalan. "Busshh." Rocket melesat ke arah mobil. "Booom!!." Ledakan terjadi dan mobil-mobil terlempar.

Adam membuang bazooka kemudian masuk ke dalam mobil dan menginjak gas. "Broom." Adam menyetir mobil dan melewati mobil yang terbakar di tengah jalan. "Ahhh." Santy berteriak. Seorang pria tergeletak di tanah dan melihat Adam pergi menggunakan mobil. "Dia pria gila." Kata Pria kemudian jatuh pingsan.

Setelah cukup dari lokasi ledakan, Adam menghentikan mobil. Adam melihat smartphone yang muncul di tangannya kemudian membeli topeng kulit seharga 10 coin. Smartphone bersinar kemudian topeng kulit yang terbungkus plastic muncul di depan Adam.

Adam melepas helm yang dia pakai dan berkata. "Lepas helmmu." Adam melihat Santy. "Baik kak." Santy mengangguk kemudian melepas helm yang dia pakai. Adam kemudian memakai topeng kulit. "Ahhh." Santy terkejut melihat wajah Adam yang berubah. "Brooom." Adam menghidupkan mesin kemudian menginjak gas dan pergi ke arah utara.

5 Menit kemudian Adam menghentikan mobil dan berkata. "Ayo keluar." "Baik kak." Adam dan Santy keluar dari mobil. Adam berjalan ke arah motor dan melihat sebuah motor yang kuncinya masih menancap. "Ayo naik." Kata Adam menaiki motor. "Baik kak." "Brooom." Adam kemudian menarik gas.

30 Menit kemudian Adam melihat sebuah rumah mewah dan berhenti. "Ayo kita istirahat di rumah itu." Kata Adam turun dari motor. "Baik kak." Santy kemudian mengikuti Adam. Adam membuka gerbang kemudian berjalan ke arah pintu.

Adam mengambil pistol kemudian membuka pintu. Melihat pintu di kunci, Adam kemudian menendang pintu. "Bruakk." Pintu terbuka. "Kamu tunggu disini, aku akan memeriksa rumah ini." kata Adam melepas topeng kulit yang dia pakai. "Baik kak." Santy mengangguk.

Saat ini yang sedang berdiri di pintu mencium bau harum. "Bau yang harum." Kata Santy. Tidak lama kemudian setelah mencium bau harum Santy merasakan tubuhnya menjadi hangat dan gairahnya meningkat. "Apa yang terjadi padaku." Kata Santy memegangi dada dan celananya.

Beberapa menit kemudian Adam kembali ke ruang depan dan melihat Santy sedang duduk di lantai dengan meremas dadanya. "Apa yang terjadi padamu." Kata Adam melihat Santy. "Kak." Santy tiba-tiba melompat dan memeluk Adam. "Emmm." Adam melihat Santy tiba-tiba mencium bibirnya.

Adam mencium bau harum. "Apa bau ini yang membuat Santy bergairah." Gumam Adam melihat Santy terus mencium bibirnya. "Kak, bisakah kamu memijat dadaku." Santy tersipu. "Apa boleh buat, aku juga sudah menahannya selama ini." kata Adam kemudian menggendong Santy dan berjalan ke arah kamar.

Setelah masuk ke dalam kamar Adam membaringkan Santy ke kasur. "Kak, aku sudah tidak tahan." Kata Santy dengan wajah merah. Adam melepas baju Santy kemudian menjilati dada kecil Santy. "Eeemm." Santy mengerang.

2 Jam kemudian Adam sedang duduk dan melihat Santy yang sedang tidur. "Sial, aku melakukannya 2 jam tanpa henti. Apa Santy baik-baik saja." kata Adam melihat Santy yang tidur dan noda darah di kasur.

"Jika dia bangun aku akan meminta maaf padanya. Tapi sebelum itu aku akan mencari sumber bau itu. Dan aku yakin itu adalah bau bunga." Kata Adam memakai pakaian kemudian keluar dari kamar.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang