Bagian 38 Rencana

1.3K 178 5
                                    

"Benar, mengapa aku tidak melihat statusku terlebih dulu." Kata Adam kemudian melihat statusnya di aplikasi smartphone special.

Nama : Adam Javier

Usia : 23 tahun

Level : 8 next level (10/80) exp

Kekuatan : 7

Agility : 7

Vitalitas : 17

Stamina : 4/7

Reflek : 7

Poin : 4

"Bagus, aku level up." Adam tersenyum melihat dirinya level up. "Aku akan menambahkan 1 poin di kekuatan, 1 poin di agility, 1 poin di vitalitas, dan 1 poin di reflek." Kata Adam kemudian menambahkan poin.

"Aahh." Adam berteriak saat merasakan aliran listrik dari smartphone specialnya. "Aku merasa jauh lebih kuat, mungkin aku setara dengan para petarung mma." Adam tersenyum merasakan perubahan dirinya. "Baiklah, aku akan kembali. Aku takut Bunga dan yang lain khawatir." Kata Adam kemudian pergi.

Beberapa menit kemudian Adam kembali. "Aku kembali." Kata Adam menaruh ransel yang dia bawa di lantai. "Adam syukurlah kamu baik-baik saja." Bunga tersenyum dan memeluk Adam. "Uhuk." Intan terbatuk. Mendengar Intan yang terbatuk Bunga tersipu dan melepas pelukannya.

"Ada yang ingin aku sampaikan kepada kalian." Kata Adam melihat Bunga, Edi dan Intan. "Bicaralah nak." Balas Edi. "Mungkin mereka semua telah menjadi zombie. Aku baru saja masuk ke dalam rumah Doni, dan tidak menemukan siapapun bahkan mayat mereka." Kata Adam. Mendengar kata Adam Bunga, Edi dan Intan menghela nafas.

"Aku ingin meninggalkan kota Jember, apa kalian ingin ikut." Kata Adam melihat Bunga, Edi dan Intan. "Pasti aku ikut." Bunga mengangguk. "Mengapa kamu ingin pergi, situasi di kota-kota pastilah sama. Tidak ada yang aman." balas Intan. "Aku tahu, tapi setelah melihat zombie tadi. Aku punya firasat kota Jember tidak akan bertahan melawan para zombie." Kata Adam. "Ahh." Bunga terkejut.

"Baiklah nak, aku dan cucuku ikut pergi denganmu." Kata Edi tersenyum. "Baiklah, besok pagi kita akan berangkat. Saat ini kita beristirahat lebih dulu." Balas Adam.

Beberapa jam kemudian Adam melihat langit mulai gelap dan berjalan menuju sebuah ruangan. Saat masuk ke dalam ruangan, Adam melihat Bunga yang sedang berhias di depan kaca. "Oh, apa setiap mau tidur kamu selalu berhias." Tanya Adam.

"Tidak, aku hanya ingin berhias saja." Balas Bunga tersenyum dan menaruh semua make upnya. "Meski tidak berhias kamu tetap cantik menurutku." Adam tersenyum dan mencium bibir Bunga. Bunga tersenyum bahagia dan memeluk Adam.

Keesokan harinya Adam terbangun dan melihat Bunga tidak ada di sampingnya. "Oh, kamu sudah bangun. Aku selesai membuat sarapan untukmu." Kata Bunga saat masuk ke dalam kamar dan melihat Adam terbangun. "Oh, apa Edi dan Intan sudah bangun." Balas Adam. "Sudah, mereka berdua menunggumu untuk sarapan bersama." Kata Bunga.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang