Bagian 91 Tiba Di Kota Sidoarjo

898 110 3
                                    

Adam, Merry dan kedua saudara kembar kemudian masuk ke dalam. "Pakai sabuk pengaman kalian, kali ini kita tidak akan berhenti meski menemui zombie." kata Adam mengenakan sabuk pengaman. "Ah, baik." Balas kedua saudara kembar.

"Angga ambilkan dus peluru didepanmu." Kata Adam. Angga memberikan dus peluru kepada Adam. Adam kemudian mulai mengisi peluru pistol miliknya. "Kak, kenapa kamu tidak membawa bazooka dan senapan mesin. Kedua senjata itu adalah barang berharga, mungkin kita bisa menjualnya setelah sampai di Surabaya." Kata Angga.

"Tidak, mungkin kamu akan dalam bahaya jika membawa barang itu ke Surabaya. Ingat! rakyat sipil tidak mungkin memiliki bazooka dan senapan mesin. Polisi dan pemerintah pasti akan mencurigaimu sebagai teroris, lalu menangkapmu untuk di interogasi ." kata Adam dengan serius. "Ehh, aku tidak ingin ditangkap." Balas Angga dengan gugup. Angga tidak ingin ditangkap oleh polisi. Adam tersenyum melihat Angga yang gugup kemudian mulai menyalakan mesin mobil dan menuju ke barat.

1 jam telah berlalu, selalam di perjalanan Adam tidak berhenti setelah menemukan beberapa zombie yang berdiri dijalan. Adam hanya memperlambat mobil dan mulai menembaki zombie dari dalam mobil.

"Kak, apa kita sudah sampai di Sidoarjo." Kata Angga bertanya dan menggosok matanya. "Kita sudah sampai beberapa menit lalu." Balas Adam. "Benar, bagaimana kalian berdua bisa tertidur di perjalanan." Kata Adam heran melihat Anggi yang tertidur di pundak Merry.

"Angga dan Anggi pasti kelelahan Adam." kata Merry tersenyum. "Hehe, kami berdua memang mudah tertidur jika mengantuk kak." Angga tertawa. "Baiklah, kita akan mencari beberapa makanan di supermarket. Berharaplah masih ada beberapa makanan yang tersisa." Kata Adam. Angga mengangguk mendengar kata Adam.

Tidak lama kemudian Adam berhenti di depan sebuah supermarket. "Uuhh, apa kita sudah sampai di Sidoarjo." Kata Anggi bangun. "Tidak, kita kembali ke Probolinggo." Balas Adam berbohong. "Ahhh, kak Adam kenapa kita kembali ke Probolinggo." Anggi terkejut. "Kita sudah tiba di Sidoarjo, Adam hanya mengerjaimu." Balas Merry tersenyum. "Dasar." Anggi mendengus menatap Adam. Adam tertawa melihat Anggi yang jengkel padanya.

"Angga kamu disini menemani Merry, biar aku dan Anggi yang mencari makanan." Kata Adam keluar dari mobil. "Baik kak." Angga mengangguk. Anggi kemudian turun dari mobil dan mengikuti dibelakang Adam.

"Kak Adam sepertinya kita tidak akan menemukan sesuatu." Kata Anggi melihat supermarket yang hampir kosong. "Ayo kita lihat-lihat dulu." Balas Adam. "Baik kak." Anggi mengangguk dan mengikuti dibelakang Adam.

Tidak lama kemudian Adam dan Anggi keluar dari supermarket. "Kita hanya menemukan 4 bungkus mie instan kak." Anggi menghela nafas melihat 4 bungkus mie instan di kantong plastik. "Orang-orang yang belum mengungsi ke kota Surabaya, pasti mengambil semua makanan di supermarket. Jadi itu hal wajar bila tidak tersisa makanan sama sekali." Kata Adam.

"Kak, apa kamu menemukan beberapa makanan." Tanya Angga melihat Adam dan Anggi berjalan kembali ke mobil dengan membawa kantong plastik. "Kita hanya menemukan 4 mie instan." Anggi mengggeleng. "Eh, begitu sedikit." Angga terkejut.

"Kita akan mencari supermarket lagi." Kata Adam masuk ke dalam mobil. "Baik." Balas kedua saudara kembar bersamaan. melihat Anggi sudah masuk ke dalam mobil. Adam menyalakan mesin mobil dan mulai mencari supermarket.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang