"Adam kenapa kita berjalan." Tanya Intan mengikuti Adam. "Jaraknya tidak terlalu jauh, kita juga harus melatih stamina di dunia yang kacau ini." Balas Adam. "Kau benar nak, berjalan kaki adalah ide bagus. Meski aku sudah berusia 55 tahun, staminaku seperti pria usia 40 tahunan berkat latihanku. " Edi membangakan dirinya. "Huh, dasar kakek narsis." Intan mendegus.
Selama di perjalanan Adam bertemu beberapa zombie, dan Adam dengan mudahnya membunuh zombie. "Di depan ada supermarket." Kata Intan menunjuk supermarket yang berjarak 20 meter. "Kalian berdua hati-hati. Mungkin di dalam supermarket terdapat zombie evolusi atau hewan bermutasi." Kata Adam memperingatkan. Edi dan Intan mengangguk.
Adam, Edi dan Intan berjalan ke supermarket. "Sepertinya hanya tersisa sedikit makanan." Edi cemberut melihat supermarket yang berantakan. "Tidak masalah, ambil saja yang bisa kita makan." Balas Adam.
5 menit kemudian Adam, Edi dan Intan selesai mengumpulkan makanan. "Dengan makanan yang kita ambil dan yang ada di rumah, setidaknya cukup untuk satu minggu." Kata Intan. "Benar, jika kita makan 3 kali sehari, makanan ini dan di rumah cukup untuk satu minggu." Edi mengangguk. "Baiklah ayo kembali." Kata Adam. Edi dan Intan mengangguk.
Tidak lama kemudian Adam, Edi dan Intan kembali di rumah. "Fiuh, sangat beruntung jarak supermarket tidak terlalu jauh dari rumahmu nak, dan kita hanya bertemu zombie biasa." Kata Edi. "Huh, meski kita bertemu zombie biasa, jika ditotal pasti mencapai 20 lebih." Kata Intan.
"Baiklah, kalian berdua beristirahatlah aku ingin pergi." Kata Adam mengambil satu botol air dan sebungkus roti. "Ahh, kamu mau pergi kemana." Tanya Intan. "Berburu zombie dan mencari beberapa makanan." Kata Adam kemudian pergi. "Hati-hati dan kembalilah sebelum malam." Kata Intan khawatir. "Tentu" Adam tersenyum.
Saat ini di sebuah rumah seorang perempuan memegangi perutnya. "Ugh, aku sangat lapar." Kata perempuan yang terlihat masih muda. Perempuan melihat dari jendela rumahnya, seorang pria sedang berjalan sendirian. Pria itu tidak lain adalah Adam. "Dia." Perempuan mengigit bibirnya kemudian berteriak. "Adam."
Adam yang sedang berjalan melihat ke arah suara yang memanggil namanya. "Bunga." Adam terkejut melihat siapa yang memanggilnya. Bunga adalah mantan kekasihnya. Adam menghela nafas kemudian menuju rumah Bunga.
Adam melihat pintu terbuka dan perempuan berdiri di depannya. "Adam masuklah." Kata perempuan yang tidak lain Bunga. "Kenapa kamu memanggilku." Kata Adam setelah masuk ke dalam rumah. "Hiks, hiks." Bunga menangis kemudian memeluk Adam. Melihat Bunga yang tiba-tiba memeluknya Adam menghela nafas dan mengelus punggung Bunga.
Adam yang melihat Bunga sudah mulai tenang berkata. "Ceritalah." "Adam, aku membunuh ibuku sendiri. Hiks hiks." Bunga mulai menangis kembali. Adam terkejut kemudian memeluk Bunga dengan erat.
Beberapa menit kemudian Bunga telah berhenti menangis. "Apakah ibumu menjadi zombie dan kamu membunuhnya." Kata Adam. "Emm." Bunga mengangguk dan air mata mulai menetes di pipinya.
"Kruk." Adam mendengar sebuah suara. "Kamu pasti kelaparan." Kata Adam yang melihat Bunga tertunduk malu. "Aku tidak makan hampir 1 hari. "Ini makanlah." Adam memberi sebungkus roti dan sebotol air. "Terimakasih Adam." Bunga tersenyum kemudian mulai makan roti yang Adam berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaos
Dla nastolatkówTiba-tiba dunia seperti di film-film. Zombie muncul dimana-mana, hewan mulai bermutasi dan berbagai mahluk aneh mulai muncul. Seorang pria bernama Adam Javier tiba-tiba mendapatkan smartphone aneh sebelum detik-detik kehancuran dunia. Apakah Adam bi...