"Adam kita mau pergi kemana." Tanya Intan. "kita harus keluar dari lingkungan kompleks, dan mencari rumah untuk bersembunyi." Adam mengusap keringat di dahinya, kemudian berlari ke depan dan membunuh satu zombie yang tiba-tiba keluar dari rumah.
5 menit kemudian Adam berhenti di depan rumah kemudian memecahkan kaca dengan pedangnya. "Centaarr." Adam kemudian masuk lewat jendela dan membuka pintu. "Pak Edi periksa rumah." Adam memberikan pedang ke Edi. "Baik." Edi kemudian mulai memeriksa setiap ruangan.
"Adam aku takut." Bunga menangis dan memeluk Adam. "Tenanglah, ada aku disampingmu." Adam menenangkan Bunga. Intan melihat Adam yang memeluk Bunga kemudian menghela nafas.
Tidak lama kemudian Edi kembali. "Semua ruangan aman, sepertinya rumah baru ditinggalkan." Kata Edi. "Jadi begitu." Balas Adam. "Adam apakah zombie itu akan mengejar kita." Tanya Edi. Mendengar kata Edi ekspresi Bunga dan Intan menjadi jelek. "Aku menebak zombie evolusi berkulit putih hanya mengincar manusia yang berevolusi." Balas Adam menebak.
"Mengapa kamu berpikir seperti itu." Tanya Intan. "Zombie berkulit putih itu meremehkan kita, Bukankah dia tersenyum mengejek kepada kita sebelumnya." Balas Adam. Bunga dan Intan merinding mengingat senyum zombie berkulit putih.
"Kruukk." Adam mendengar sebuah suara. "Adam aku lapar." Kata Bunga tersipu malu. "Pak Edi, apakah ada makanan tersisa disini." Tanya Adam. "Oh, aku tadi menemukan dua bungkus mie instan." Balas Edi. "Baiklah, kamu makan saja dulu mie instan. Nanti aku akan mencari makanan." Kata Adam mengelus rambut Bunga. "Oke." Bunga tersenyum.
Sementara itu di suatu tempat Ratih yang tangannya berlumuran darah menangis. "Kak Doni aku akan membalaskan dendammu. Suatu saat aku akan membunuh para zombie itu." Ratih menggertakan giginya kemudian berlari dengan sangat cepat.
1 jam kemudian Adam yang sedang duduk berdiri. "Kamu mau kemana." Tanya Bunga. "Aku akan kembali ke rumahku dan mengambil makanan." Balas Adam kemudian mengambil pedang di sebelahnya. "Ahh, itu bahaya Adam." Bunga terkejut.
"Tenanglah, aku akan baik-baik saja." Adam tersenyum dan mengelus kepala Bunga kemudian pergi. Melihat Adam pergi Edi berkata. "Kamu tidak perlu khawatir, jika hanya zombie biasa Adam akan mudah mengalahkan mereka." "Aku tahu, tapi aku tetap khawatir." Balas Bunga.
Adam saat ini sedang berlari dan menebas setiap zombie yang dia temui. "Aku pasti level up setelah membunuh puluhan zombie hari ini." Kata Adam tersenyum dan terus berlari. Tidak lama kemudian Adam tiba di depan rumahnya, dan melihat tidak ada zombie sama sekali. "Seperti dugaanku, zombie itu pasti mengincar manusia evolusi." Gumam Adam. "Aku tidak tahu, apakah tidak menjadi manusia evolusi nasib baik atau buruk." Adam menghela nafas kemudian masuk ke dalam rumahnya.
Adam mengambil semua makanan dan menaruhnya ke dalam ransel besar. "Benar, kenapa aku tidak memeriksa rumah Doni. Mungkin disana juga ada makanan." Adam kemudian membawa ransel dan berjalan menuju rumah Doni di depan rumahnya.
"Pasti mereka tidak ada yang selamat." Kata Adam saat masuk ke dalam rumah yang hancur, dan melihat bercak darah di lantai. "Apa mereka juga menjadi zombie." Adam bergumam. Adam mulai berkeliling ruangan dan akhirnya menemukan beberapa mie instan. "Sayang sekali, aku hanya menemukan 5 mie instan." Adam menghela nafas namun tetap mengambil mie instan dan menaruhnya di ranselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaos
Teen FictionTiba-tiba dunia seperti di film-film. Zombie muncul dimana-mana, hewan mulai bermutasi dan berbagai mahluk aneh mulai muncul. Seorang pria bernama Adam Javier tiba-tiba mendapatkan smartphone aneh sebelum detik-detik kehancuran dunia. Apakah Adam bi...