Bagian 116 Apakah God Itu Ada II

136 21 0
                                    

"Bagaimana dengan keluarganya." Tanya Erik. "Keluarganya sudah pergi dari kota ini lebih dari 14 jam lalu komandan." Balas pria. "Sebelum kemari sepertinya dia menyuruh keluarganya untuk meninggalkan kota ini." balas Erik.

Saat ini Adam sedang berada di dalam gereja. "Mengapa kamu masih belum tidur." Kata seorang pria paruh baya melihat Adam. "Aku masih belum mengantuk." Balas Adam. "Terimakasih sudah memperbolehkanku tidur disini." Adam melihat pria. "Bukan masalah besar." pria tersenyum.

"Pendeta, apa kamu percaya tuhan itu ada." Tanya Adam. "Saya percaya." Balas pria. "Jika tuhan itu ada, mengapa dia membiarkan kekacauan berada di dunia ini." tanya Adam. "Saya juga tidak mengerti. Tapi menurut alasanku pribadi tuhan ingin menguji semua manusia di bumi ini. Apakah saat ada kekacauan seperti. Masih banyak manusia yang mengingatnya atau melupakannya. Buktinya tuhan tidak melupakan kita. Saat ada zombie, tuhan juga membiarkan manusia memiliki kekuatan super." balas pendeta.

"Pendapatmu sungguh menarik pendeta." Balas Adam tersenyum. "Baiklah, aku akan tidur. Kamu jangan tidur terlalu malam." Pendeta tersenyum kemudian pergi. Melihat pendeta yang pergi Adam berkata. "Di dunia ini ada banyak agama dan aku ingin tahu tuhan mana yang benar-benar ada."

Keesokan harinya di sebuah ruangan seorang pria membiarkan tangannya tergigit zombie. dan tidak lama kemudian pria kemudian berubah menjadi zombie. "Grrrr." "Duaar." Seorang pria menembak kepala pria yang baru saja tertembak zombie. "Sepertinya darah Adam tidak memberikan efek kebal terhadap virus zombie." kata pria paruh baya yang berdiri di luar ruangan.

"Apa ada kabar mengenai Adam." Tanya pria paruh baya yang tidak lain adalah Erik. "Tidak ada kabar mengenai Adam komandan." Balas pria. "Komandan gawat." Seorang pria berlari. "Ada apa." Balas Erik melihat pria yang terengah-engah. "Kami melihat ratusan ribu zombie bergerak dari kota Gresik ke arah kota Surabaya." Kata pria.

Mendengar kata pria. Ekspresi Erik berubah menjadi buruk. "Berapa lama perkiraan ratusan ribu zombie itu datang ke kota ini." tanya Erik. "Kurang dari 1 jam komandan." Balas pria. "Beri tahu semuanya untuk berkumpul di perbatasan kota." balas Erik dengan serius. "Baik Komandan."

Saat ini Adam sedang berada di sebuah gereja dan melihat pendeta berjalan ke arahnya. "Apa kamu sudah mau pergi." tanya pendeta. "Benar, terimakasih karena sudah membiarkanku istirahat di sini pendeta." Adam tersenyum.

"Panggil aku Jusuf Adam." Pendeta. "Terimakasih Jusuf." Adam tersenyum kemudian menaiki motornya dan pergi. melihat Adam pergi Jusuf berkata. "Aku kasihan padanya karena tidak menjadi manusia evolusi." Jusuf menghela nafas.

10 menit kemudian Adam berhenti di tepi jalan dan melihat puluhan truck yang berisi pria berseragam hijau melewatinya. "Regu pembunuh zombie." kata Adam melihat truck. "Aku penasaran mereka ingin pergi kemana." Kata Adam kemudian mengikuti truck.

40 Menit kemudian Adam melihat puluhan ribu pria berbaris di perbatasan. "Disini berbahaya, cepat pergi dari sini." Seorang pria menghampiri Adam. Saat hendak membalas perkataan pria. Adam melihat kerumunan zombie yang bergerak menuju perbatasan. "Serangan zombie." kata Adam terkejut. "Sial, mereka sudah sampai. Cepat pergi dari sini. Karena kamu hanya manusia biasa." kata pria kemudian melesat dengan cepat.

"Heh, sepertinya manusia biasa sudah mulai di remehkan." Adam tersenyum. "Aku akan sedikit menjauh dari sini. Aku ingin melihat apakah mereka bisa mengalahkan serangan zombie atau tidak." kata Adam kemudian mulai pergi menjauh.

5 menit kemudian Adam melihat sebuah pesawat menjatuhkan bom dari langit. "Booom!!." Ledakan terjadi. "Aku ingin tahu berapa jumlah zombie yang menyerang kota ini." Adam penasaran.

25 Menit kemudian Adam melihat mendengar teriakan. "Hahaha, kita menang. Zombie telah mundur." "Sepertinya kota ini berhasil bertahan." Adam tersenyum kemudian menarik gas dan pergi.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang