Bagian 127 Santy Menyatakan Perasaan

132 22 0
                                    

Smartphone bersinar kemudian pakaian yang terbungkus plastik muncul di depan Adam. "Adam membuka plastik kemudian mulai mengenakan pakaian. "Tidurlah, anak kecil tidak boleh tidur malam-malam." Adam tersenyum dan mengelus rambut Santy.

"Santy bukan anak kecil kak. Santy sudah umur 15 tahun." Santy cemberut. "Oh, benarkah. Jika bukan anak kecil mengapa tadi siang kamu minum jus" Adam tertawa. "Huuhh. Itu karena kakak memberiku jus. Jika kakak memberiku bir. Aku pasti akan meminum bir." Balas Santy.

"Oh, benarkah." Adam tersenyum. "Benar, buat apa Santy berbohong." Balas Santy. Adam melihat Smartphone di tangannya kemudian membuka aplikasi shop dan membeli 2 botol bir seharga 10 coin. Smartphone bersinar kemudian 2 botol bir muncul di depan Adam.

Adam membuka botol bir dan memberikan ke Santy. "Minumlah." Santy mengambil bir kemudian mulai minum. "Glekk." "Emmm, rasanya sangat aneh." Santy melihat bir. "Jika kamu tidak bisa menghabiskan bir itu. Kamu adalah anak kecil." Adam tersenyum kemudian meminum bir. Mendengar provokasi Adam Santy kemudian meminum bir. "Glekk." "Uuhhh." "Pelan-pelan jika minum." "Baik kak." Santy mengangguk.

Beberapa menit kemudian Adam dan Santy telah menghabiskan sebotol bir. "Kak, Santy merasa sedikit pusing." Kata Santy berbaring di kasur. "Ini adalah pertama kali kamu minum bir. Wajar jika kamu merasa sedikit pusing." Balas Adam berbaring di samping Santy.

"Kak, Santy menyukaimu." Santy menatap wajah Adam. "Perbedaan umur kita cukup jauh." Balas Adam melihat Santy. "Aku tidak peduli kak." balas Santy. Adam terdiam mendengar kata Santy. "Apa kakak menyukai Santy." Santy melihat Adam. "Aku menyukaimu San." Balas Adam.

"Jika begitu berarti saat ini kita menjadi kekasih kak." Santy tersenyum. "Apa kamu serius ingin menjadi kekasihku." Tanya Adam. "Aku serius kak. Bukankah kita saling menyukai." Balas Santy.

"Kedua orang yang saling menyukai tidak selalu menjadi sepasang kekasih." Adam melihat Santy. Mendengar kata Adam mata Santy berkaca-kaca. Melihat Santy yang hendak menangis Adam mencium bibir mungil Santy. "Emmm." Santy memejamkan matanya saat Adam menciumnya.

"Tidurlah Baby." Adam mengelus pipi Santy. Mendengar Adam memanggilnya Baby Santy tersenyum. "Baik Baby." Balas Santy. Saat hendak berbalik Adam melihat Santy memeluknya. "Bisakah kita tidur berpelukan." Kata Santy dengan wajah merah.

Adam tersenyum kemudian memeluk Santy. "Aku sayang kakak." Santy tersenyum. "Aku juga sayang kamu." Adam mencium kening Santy. Santy tersenyum kemudian memejamkan matanya. Adam mengelus rambut Santy kemudian memejamkan matanya. Adam dan Santy kemudian tertidur dengan berpelukan.

Keesokan harinya Adam terbangun dan melihat Santy disampingnya dengan wajah merah. "Kak. apa kita benar-benar menjadi kekasih." "Bukankah kamu yang ingin kita menjadi sepasang kekasih." Balas Adam. Mendengar kata Adam Santy berkata. "Jika aku suatu saat aku mati, apa kakak akan melupakanku." "Aku tidak akan melupakanmu, dan aku akan memastikan kamu hidup sampai tua dan mengandung anakku." balas Adam. "Jangan bercanda kak." Santy tersipu malu dan memukul Adam dengan pelan.

"Haha, ayo bangun dan sarapan baby." Adam mencium kening Santy dan turun dari kasur. "Baik baby." Santy tersenyum dan juga turun dari kasur. "Kamu ingin makan apa." Tanya Adam berjalan ke ruang makan. "Aku ingin makan makanan laut kak." "Apa kamu mau sushi." Tanya Adam. "Mau kak." Santy mengangguk.

Adam melihat Smartphone yang muncul di tangannya dan membuka aplikasi shop. "Adam kemudian membeli 2 porsi sushi dan 2 botol air mineral seharga 25 coin." Smartphone bersinar kemudian 1 porsi sushi yang terbungkus plastic dan 2 botol air mineral muncul di depan Adam.

"Baiklah ayo makan." kata Adam membuka plastic dan memakan sushi. "Selamat makan." Santy juga membuka plastic kemudian memakan sushi. "Emm, sungguh enak." Kata Santy mengambil sushi lagi dan memakannya. Adam tersenyum saat melihat Santy yang makan dengan lahap. "Makan yang banyak agar kamu tidak kurus." "Jika aku gemuk, apakah kakak akan meninggalkanku." Tanya Santy. "Tentu saja tidak." Balas Adam. Santy tersenyum kemudian memakan sushi.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang