Bagian 62 Bertemu Kenalan

1.1K 136 1
                                    

Beberapa detik kemudian smartphone mengeluarkan cahaya putih dan sebuah pil putih muncul di depan Adam. "Seperti pil biasa." Adam melihat pil di tangannya yang mirip seperti pil-pil lainnya. Adam kemudian mulai menelan pil, saat hendak minum air putih. Adam terkejut dengan rasa pil.

"Pil tidak pahit, justru rasanya manis seperti leci." Gumam Adam merasakan sensasi manis di mulutnya. "Adam apa kamu berbicara sesuatu." Kata Merry di samping Adam. "Aku baru saja minum obat penurun panas, aku lupa jika memiliki obat." Kata Adam. "Baguslah kalau kamu sudah mengkonsumsi obat." Merry tersenyum.

Adam menyentuh dahinya dan merasakan panasnya mulai berkurang, serta rasa pusing yang dia derita semakin berkurang. "Sungguh ajaib, barang-barang yang di jual di smartphone begitu luar biasa. Aku semakin penasaran dengan asal mula smartphone ini." Gumam Adam melihat smartphone di tangannya.

1 jam telah berlalu saat ini Adam sedang berdiri di dekat jendela dan melihat langit mulai gelap. "Malam hari akan sunyi seperti biasanya, tapi dalam kesunyian malam terdapat banyak bahaya yang mengintai." Adam menghela nafas.

"Adam apa kamu memikirkan sesuatu." Kata Merry yang duduk di ruang tamu. "Aku berpikir, apakah kita perlu bercinta lagi malam ini." Adam tersenyum. "Kamu mesum." Balas Merry dengan malu. "Aku hanya bercanda, hidup di dunia yang kacau seperti ini tidak boleh terlalu mengikuti hawa nafsu. Atau kamu bisa mati saat lengah." Balas Adam. Mendengar kata Adam Merry terdiam.

"Ggrrr." Adam mendengar sebuah geraman dan melihat puluhan zombie berjalan melewati rumah tempat dia beristirahat. "Zombie." Gumam Adam secara pelan. "Adam apakah ada zombie." Merry juga mendengar suara geraman yang aneh. "Benar, ada puluhan zombie yang muncul." Kata Adam berjalan ke arah Merry.

"Adam apa kita akan baik-baik saja." Merry khawatir dan menyentuh pakaian Adam. "Tenang, kita akan baik-baik saja." Adam menghibur Merry dan menepuk punggungnya. "Apakah aku perlu bertarung dengan para zombie. Aku membutuhkan coin untuk mengupragade smartphone ke versi 2.0." gumam Adam. Namun saat melihat Merry yang ketakutan, Adam membatalkan niatnya untuk bertarung dengan zombie.

Beberapa jam kemudian Adam melihat Merry sudah tertidur. Adam berjalan ke arah jendela dan menatap langit "Aku harus cepat meninggalkan kota ini, dan memastikan apakah orang tuaku masih hidup." Adam menghela nafas kemudian berbaring di sofa.

Keesokan harinya Adam pergi dengan Merry, menggunakan sepeda motor yang dia curi. Namun saat dalam perjalanan Adam melihat 5 mobil dan 2 truck yang berhenti didepannya. "Oh, kita bertemu lagi." Kata sebuah suara. "Samsuri." Adam melihat pria gemuk turun dari mobil.

Kemudian Adam melihat wajah-wajah yang dikenalnya saat beristirahat di pabrik. Adam juga melihat Novi yang seakan bingung ingin berkata. "Pak Sam kenapa kita berhenti, kita membuang-buang waktu hanya untuk berbicara dengannya." Kata suara pria.

Adam melihat ke asal suara dan tersenyum kecut melihat siapa yang bicara. Yang bicara tidak lain adalah Edo pemuda ramah yang menyambutnya di pabrik, justru mencaci makinya saat ini. "Pria tidak tahu malu, meninggalkan wanitanya dan saat ini bersama wanita lain." Kata Edo menghina saat melihat Merry yang memeluk Adam.

ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang