HAPPY READING (๑•ᴗ•๑)♡
ツ
Disinilah mereka sekarang, kantin lantai bawah. Ini semua gara-gara Elmira yang dari tadi berisik di jalan, sebenarnya Clara sangat malas kesini, mengingat seseorang yang selalu saja mengganggunya.
"Hai, tumben kesini, nyari gue ya?"
Nah kan baru juga di omongin udah nongol aja ini bocah.
"Pede banget." Balas Clara ketus, ia sangat tidak suka lelaki di hadapannya ini.
"Jutek banget sih, cantik nya nanti ilang loh."
"Najis! Pergi sono lo."
"Haha santai dong jangan nge gas gitu, lo jarang banget kesini, gue traktir yuk? Atau nanti pulang sekolah kita belanja ke mall? Black card gue gk cuman 1 santai aja."
Hah! Sumpah ingin sekali rasanya Clara menenggelamkan manusia freak di hadapannya ini, setiap ketemu selalu saja membanggakan harta, harta orang tua aja bangga, ikut nyari juga gak.
"Lo bisa nggak sih nggak usah ganggu? Pergi sonoh, gue kesini mau makan bukan ngeladenin curut kaya lo."
"Lo nggak capek nolak gue mulu? Gue bisa belanjain lo apa aja yang lo mau, gue jamin lo pasti bahagia bareng gue. Cowok royal kayak gue langka loh ra." Ucap Dion dengan nada serius, sudah dari kelas 10 dirinya mengejar Clara, namun Clara tetap saja menolak dirinya terang-terangan.
"Telinga gue gatel denger celotehan lo mulu." Ucap Clara sembari mengorek telinga nya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali.
"Ayo guys, laper gue." Ajak Clara pada sahabatnya meninggalkan manusia gila di hadapannya ini.
Setelah menemukan meja kosong dan memesan makanan, kini mereka makan dengan di temani suara Vira yang ngedumel tanpa rem.
"Sumpah ya si Dion, malu gue kalo jadi dia."
"Maksudnya apa coba pamer kalo dia cowok royal."
"Iyalah royal, sekali ngeluarin uang dapat lobang dia mah."
"Heh lo tau darimana?" Sela El yang sedari tadi diam mendengar celotehan Vira, darimana Vira tau begituan? Gila pikirnya.
"Gue semalem liat dia nganter anak tetangga gue malem-malem, dalam keadaan anaknya mabok, noh adek kelas yang lagi makan mi ayam di meja dekat jendela tuh." Ucap Vira menunjuk meja yang dia maksud.
"Nah kan si Dion duduk bareng sama dia, bisa-bisa main lagi tu bedua nanti malem." Sambung Vira melihat Dion yang kepala nya bersender di ceruk leher adik kelasnya, sembari mencuri ciuman kecil di leher putih itu.
"Coba liat deh, di sekolah aja kaya begitu, apalagi di luar sekolah." Sambung Vira tidak bisa berhenti dari tadi.
"Nah tuh coba liat di leher cewek nya, ada merah-merah anj--
"Heh kunyuk, lo mau bahas sampe kapan? Mie ayam lo noh ngembang." Sela Clara jengah, Vira terlalu bersemangat membahas masalah orang lain.
"Eh, lah iya anjir mie ayam gue ngembang." Heboh Vira melihat mi ayam nya yang sudah mengembang.
"Lagi aja lo bahas orang gak jelas kaya dia." Timpal Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLARA
Teen FictionErlangga Saputra, seorang lelaki miskin, yatim piatu, dan tidak di harapkan oleh keluarga dari pihak Ayah maupun pihak Ibunya. Hingga ia mengetahui alasan mengapa dirinya tidak di harapkan, dirinya hancur. __________ "Ayah, kenapa aku harus lahir?" ...