HAPPY READING (๑•ᴗ•๑)♡
ツ
Kring! Kring!
Bel sekolah berbunyi menandakan bahwa waktu pulang sekolah tiba. Semua siswa bergegas siap-siap untuk pulang, ada juga yang langsung ngacir keluar kelas dikarenakan sudah siap pulang sebelum bel, ciri-ciri kelas sedang jamkos.
Kini Clara dengan para sahabatnya sedang berjalan di koridor menuju ke parkiran.
"Lo nebeng? Atau di jemput sopir?" Tanya Clara pada El, sudah biasa El nebeng dengannya jika sopir pribadi nya tidak bisa menjemput.
"Di jemput kok, udah otw sopirnya." Jawab El, sebenarnya ia berharap sopir nya berhalangan menjemput, jadi dia bisa nebeng dengan Clara deh, lebih tepatnya ingin menghabiskan waktu dengan Rafi sih.
"Kami duluan ya, udah di tunggu sopir di depan." Ucap Vira dengan kembarannya.
"Dahh duluan yaa." Ucap si kembar barengan, biasalah namanya juga kembaran.
"Dahh hati hati." Jawab Clara melambaikan tangannya juga.
"Hati hati bestiee." Teriak Clara dengan siara melengking sembari melambaikan tangan saat si kembar sudah menjauh.
"Suara lo nggak enak di denger El." Ucap Clara menutup sebelah telinga nya.
"Mirror ya markonah, lo kalo teriak bolam lampu juga bisa pecah." Jawab El dengan nada yang tidak santai.
Duk!
"Aww" Rintih El sambil mengusap kepala nya, siapa yang memukul kepalanya menggunakan buku?!
"Jangan di tengah jalan, banyak orang lewat." Ucap pelaku yang memukul ringan kepala El dengan buku paketnya. Tangannya beralih merangkul pundak El.
"Ayo pulang, nebeng nggak?" Tanya Rafi kepada gadis yang ia rangkul.
"Ni anak datang-datang getok kepala, nanti kalo gue hilang ingatan gimana hah!" Ucap El nge gas sambil memandang sengit lelaki yang merangkul nya.
"Lebay, ayo pulang." Balas Rafi menyeret El menuju parkiran dan meninggalkan Clara seorang diri.
Clara memasang wajah cengo, dia tidak melihat adiknya yang cantik jelita ini kah? Wahh benar-benar ini anak, kalau sudah ketemu partner friendzone nya, dirinya di lupakan.
"Gue pulang di jemput sopir." Ucap El melepas rangkulan Rafi.
Tin! Tin!
"Nah itu udah dateng, duluan ya." Ucap El tersenyum ke arah Rafi.
"Oke, hati-hati ya nanti gue jemput, kita jalan." Ucap Rafi sembari mengelus kepala El. El hanya mengangguk lalu meninggalkan Rafi.
Rafi masuk ke dalam mobil, setelah ia duduk dahi nya mengernyit, tunggu dulu, dimana adiknya?
Rafi menoleh ke arah samping, terlihat Clara dengan wajah tanpa ekspresi nya masuk ke dalam mobil."Lo darimana? Kenapa baru masuk?" Tanya Rafi saat Clara sudah duduk anteng memainkan ponsel nya.
"Li dirimini? Kinipi biri misik?" Clara mengulang pertanyaan Rafi dengan bahasa i.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLARA
Teen FictionErlangga Saputra, seorang lelaki miskin, yatim piatu, dan tidak di harapkan oleh keluarga dari pihak Ayah maupun pihak Ibunya. Hingga ia mengetahui alasan mengapa dirinya tidak di harapkan, dirinya hancur. __________ "Ayah, kenapa aku harus lahir?" ...