#2

5.8K 255 0
                                    

HAPPY READING (๑•ᴗ•๑)♡

Terik matahari pagi ini tidak main-main, keringat bercucuran membasahi dahi para siswa yang sedang menjalankan hukuman, bahkan ada juga yang baju nya basah kuyup karena keringat. Sudah 1 jam waktu mereka habiskan untuk hormat pada bendera, harusnya hukuman sudah selesai, namun bel sekolah belum berbunyi juga.

10 menit berlalu, akhirnya bel sekolah bunyi menandakan jika sekarang sudah masuk jam pelajaran ke tiga.

Clara bernafas lega akhirnya hukuman ini berakhir, para siswa yang terlambat langsung menuju kelas masing-masing namun ada juga yang istirahat sejenak di pinggir lapangan, terutama mereka yang kelas nya jauh dari lapangan.

Seperti Clara sekarang, ia duduk di pinggir lapangan melepaskan dahaga sembari mengelap keringat yang bercucuran.

"Hahh.. Panas banget asli."

"Mana bel telat 10 menit lagi, korupsi waktu!" Kesal Clara, siapa yang tidak kesal, sudah panas-panasan, mana waktunya di tambahin 10 menit lagi, 10 menit itu waktu yg lama tau.

Rafi hanya memperhatikan Clara, sebenarnya ia ingin pergi ke kelas, namun melihat Clara yang duduk di pinggir lapangan seorang diri, ia berinisiatif menghampiri. Uhh abang yang baik.

"Lo pucat, sakit?" Ucap Rafi yang sedari tadi memperhatikan adiknya.

Dahi Clara mengernyit mendengar ucapan Rafi, ia langsung mengambil cermin kecil di saku bajunya.

"Emang iya ya?" Clara berkaca, benar juga kata Rafi, wajahnya pucat.

"Ini tanda kalo gue kelewat putih, harus pake liptint ini." Ucap Clara sembari mengeluarkan liptint mini nya.

"Nah udah kan, mwahh." Ucap Clara setelah ia memakai liptint nya sembari memanyunkan bibir nya yang seksoy.

"Jangan merah-merah, mau cosplay jadi tante-tante lo? Gak usah di tambahin." Ucap Rafi ketika melihat Clara yang ingin menambah lip tint nya.

"Dih, jahat banget ngatain adeknya kaya tante-tante, muka cute gini masa di bilang tante-tante." Balas Clara kesal, di rumah di katai gembel oleh Papanya, di sekolah di katai tante-tante oleh kakaknya, mengapa mereka hobi sekali mengatai anak cute seperti dirinya.

"Serah lo, ke kelas sono." Ucap Rafi langsung meninggalkan Clara.

Mereka beda kelas, Rafi duduk di kelas 11 MIPA 2 sedangkan Clara kelas 11 Bahasa 1 yang kelasnya berada di lantai 2.

Di bawah salah satu pohon rindang, Erlan beristirahat dengan tangannya yang mengelap keringat, yah meskipun tidak efektif tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak memiliki tisu untuk mengelap keringatnya.

Erlan menunduk, masih beristirahat di bawah pohon itu, ia tadi ikut terkena hukuman karena telat, ini semua akibat dirinya yang menyelamatkan kucing di atas pohon. Harusnya ia cuek saja dan melanjutkan jalannya menuju sekolah, namun melihat anak kecil yang menangis karena kucingnya tidak bisa turun, terpaksa ia naik untuk mengambil kucing itu.
__________

"Yeayy! Makasih kakak ganteng!"

"Sama-sama, jangan nangis lagi ya, anak cowok gk boleh cengeng." Ucap Erlan sembari mengelus lembut kepala anak tersebut dengan senyuman yang mengembang.

ERLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang