#33

2.8K 138 0
                                    

HAPPY READING (๑•ᴗ•๑)♡

Brak!

"Shella!"

Teriakan lelaki dari arah pintu membuat atensi mereka teralihkan, lelaki itu berlari ke arah Shella lalu membuka seluruh ikatannya.

"Hiks.. Mahen." Tangis Shella pecah ketika ikatannya lepas, ia memeluk erat lelaki yang berstatus tunangannya.

"Pipi lo kenapa?" Tanya Mahen menangkup wajah gadis itu.

Shella hanya menggeleng, tidak menjawab Mahen.

"Kalian ngapain anjing, Shella cewek kalo kalian lupa." Ucap Mahen menatap Rafi dan Evan bergantian.

"Bukan gue."

"Bukan gue."

Mereka berdua menjawab serempak.

"Mahen, Ayah bukan orang jahat kan?" Tanya Shella membuat Mahen mengalihkan pandangannya.

Mahen diam, jadi Rafi dan Evan sudah memberi tahu Shella ya.

"Mahen jawab, Ayah bukan orang jahat kan? Aku tau Ayah gak perduli sama aku, Ayah gak pernah anggap aku sebagai anaknya, tapi di luar sana Ayah orang baik kan?"

"Emang jahat kok, buktinya bikin trauma Erlan balik lagi, udah masuk Rumah Sakit Jiwa karena anaknya, eh drop lagi karena Ayahnya." Celetuk Evan santai, ia tidak takut jika Mahen akan meledak nanti.

Shella menggeleng, "Mereka bohong kan? Jawab Mahen!" Desak Shella sedikit berteriak.

"Mereka bener!" Bentak Mahen kelepasan, tadinya dia tidak ingin membentak gadis ini, tapi entahlah pokonya dirinya kelepasan.

Shella terkejut, tangisannya semakin pecah ketika Mahen membentak dirinya.

"Udahlah Shel, bokap lo emang jahat, hidup bokap lo itu penuh dengan dendam." Ucap Mahen membuat Shella tambah menangis.

"Enggak! Kamu bohong! Kakek gak mungkin bohong sama aku!"

Mahen emosi, ia mencengkeram erat kedua bahu Shella.

"Denger gue." Tekan Mahen menatap lurus Shella.

"Lo gak pernah di lirik sedikitpun sama bokap lo, yang ada di pikiran bokap lo itu cuman anak laki-laki, bukan perempuan."

"Lo tau kenapa kakek bohongin lo? Karena kakek simpati sama lo Shel, kakek pernah hutang budi sama bokap lo maka dari itu kakek ngasuh lo, kalau aja kakek gak ngambil lo dari rumah bokap lo dulu, gue yakin sekarang lo gak ada di dunia ini, yang ada cuman nisan dengan nama lo."

"Kalo lo ngira nyokap lo meninggal karena musibah, lo salah. Bokap lo sendiri yang bakar rumah ninggalin nyokap lo di dalam, nyokap lo di buang setelah dapat anak laki-laki."

Nafas Shella memburu, ia menggeleng keras tidak ingin menerima fakta dari tunangannya.

"Percaya sama gue Shel." Ucap Mahen sedikit melembut.

ERLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang