HAPPY READING (๑•ᴗ•๑)♡
ツ
"Jenguk Clara yok!" Seru Vina saat membereskan alat tulisnya.
"Ayo, gue nebeng lo bedua ya." Ucap El menyetujui.
"Oke." Ucap Vina dan Vira serempak.
Mereka bertiga keluar kelas, berjalan menuju gerbang sekolah dimana supir si kembar sudah menunggu disana.
"Pak, ke Rumah Sakit ya mau jenguk teman." Ucap Vira saat sudah memasuki mobil.
"Iya non." Ucap supir mengangguk.
"Vina!"
Suara seruan dari luar membuat sang sopir mengurungkan niatnya untuk menghidupkan mesin mobil.
"Mau kemana? Kok gak nunggu?" Tanya Evan dari jendela mobil.
Vina menepuk pelan dahi nya, "Oh iya lupa, aku mau jenguk Clara bareng El." Jawab Vina.
"Sama aku aja ayo, aku juga mau ke sana." Ucap Evan.
"Oke." Vina menyetujui.
"Gue bareng Evan ya, sampai ketemu di Rumah Sakit." Ucap Vina pada El dan Vira.
El dan Vira hanya berdehem sambil mengangguk, setelah Vina keluar dari mobil, Vira mengarahkan sopir untuk menjalankan mobilnya.
"Apa bedanya anjir berangkat bareng kita atau Evan, ntar kan ketemu juga di sana." Tanya El heran.
"Evan terlalu posesif, Vina mau kemana-mana aja harus laporan dulu, entar kalo tiba-tiba Vina di luar rumah tanpa laporan si Evan langsung nyamperin." Ucap Vira malas.
El yang mendengar itu hanya menggeleng, se bucin-bucinnya Rafi pada dirinya lelaki itu tidak sampai seperti itu.
ツ
"Gak mau."
"Satu kali lagi."
"Enggak."
"Terakhir deh janji."
"Enggak, tadi kamu bilang yang terakhir juga."
"Yang ini beneran terakhir, janji."
"Gak mau ih."
Erlan menghela nafas lelah ketika gadisnya tidak ingin makan, ia lelah membujuk Clara agar makan, gadis itu hanya memakan 4 suapan saja.
"Lo mau gue beliin apa biar makan? Lo belum makan dari pagi kan." Celetuk Rafi yang sedang rebahan di sofa sambil bermain game.
"Gak mau apa-apa." Jawab Clara singkat.
"Gue bilangin Mama lo ya."
"Apaansi mainnya ancam-ancaman." Ucap Clara tidak suka, jika Mamanya tau ia tidak makan dari pagi maka habislah ia mendapat ceramah gratis.
"Ya makanya makan, lo mau beli makanan di luar? Gue beliin asal lo makan." Ucap Rafi membujuk Clara, lelaki itu tidak mau adiknya sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLARA
Teen FictionErlangga Saputra, seorang lelaki miskin, yatim piatu, dan tidak di harapkan oleh keluarga dari pihak Ayah maupun pihak Ibunya. Hingga ia mengetahui alasan mengapa dirinya tidak di harapkan, dirinya hancur. __________ "Ayah, kenapa aku harus lahir?" ...