HAPPY READING (๑•ᴗ•๑)♡
ツ
"Aku ada salah ya?"
"Gak tau."
Clara tertegun, sepertinya Erlan benar-benar marah pada dirinya.
"Maaf." Ucap Clara pelan, ia tau apa kesalahannya.
"Seneng jalan sama Mahen?" Tanya Erlan datar, ia masih tidak ingin menatap Clara.
Senyum Clara terbit, "Seneng, rame banget tau, tadi aku sama Mahen ke mall, terus main ke funcity, terus ke bioskop nonton film, pokonya rame deh, aku juga couple hoodie sama Mahen." Clara menjawab dengan semangat, senyumnya tidak pudar saat bercerita.
"Oh." Jawab Erlan singkat, hati nya berdenyut sakit mendengar Clara yang terlihat bersemangat bercerita, gadisnya sangat bahagia bersama Mahen, lelaki itu bisa memberikan apa yang Clara mau. Sedangkan dirinya? Membelikan jepit rambut murah untuk Clara saja harus menabung dulu.
"Kamu marah?" Tanya Clara saat mendapat jawaban singkat dari Erlan.
"Kamu pikir aja sendiri." Ketus Erlan kesal.
"Kok kasar sih, aku nanya baik-baik loh." Ucap Clara sedikit kesal.
"Siapa yang kasar, aku gak kasar." Bantah Erlan menatap Clara.
"Kamu bilang pikir aja sendiri, ngomongnya juga jutek banget, semarah itu kamu sama aku?"
"Aku gak marah cuman kesel aja, bayangin aja ngeliat cewek sendiri berduaan bareng cowok lain, aku tau Mahen sahabat kamu tapi kamu terlalu sibuk sama dia Ra."
"Aku nungguin kamu di pintu gerbang sekolah tapi kamu gak ngelirik aku sama sekali, padahal kamu sama Evan naik motor bukan mobil, aku nyusul kamu waktu kamu masuk ke sekolah tapi kamu gak ngelirik aku juga dan sibuk sama Mahen. Dan waktu di kantin kalian pelukan nyaman banget sampai gak sadar kalo ada aku disana, kamu pikir aku gak cemburu?"
Erlan mengeluarkan kekesalannya pada Clara, sebisa mungkin dia tidak meninggikan nada bicaranya pada gadis itu.
"Kalian ngabisin waktu dari pagi sampai sore, gimana rasanya jalan bareng cowok lain? Kamu bilang tadi seneng kan."
"Kamu gak mikir perasaan aku? Aku cemburu Ra, kamu bahkan gak bilang apa-apa sama aku."
"Kalo bisa aku juga mau sama kamu Erlan!" Sentak Clara menatap tajam Erlan.
Erlan diam, ia terkejut karena sentakan dari Clara.
"Maksud kamu kalo bisa?" Tanya Erlan datar.
"Mbak Clara, ini barang-barangnya di taroh dimana?" Celetuk seseorang dari arah pintu membuat perdebatan mereka terhenti.
Erlan dan Clara menoleh ke arah pintu, disana terdapat satpam yang membawa banyak paperbag milik Clara.
"Oh disini aja pak, makasih banyak ya." Jawab Clara ramah, pak satpam meletakkan paperbag milik Clara di sofa berdekatan dengan Erlan.
Erlan melihat itu, paperbag berbagai macam ukuran milik gadisnya.
Erlan beralih memandang Clara lagi, "Maksud kamu tadi apa? Kalau bisa? Maksudnya kalau aku bisa belanjakan kamu barang-barang sebanyak ini kamu mau jalan sama aku?"
Erlan bangkit, "Aku miskin, dan kamu tau itu." Ucap Erlan pergi dari sana.
Clara terkejut, tidak tidak, bukan itu maksudnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLARA
Teen FictionErlangga Saputra, seorang lelaki miskin, yatim piatu, dan tidak di harapkan oleh keluarga dari pihak Ayah maupun pihak Ibunya. Hingga ia mengetahui alasan mengapa dirinya tidak di harapkan, dirinya hancur. __________ "Ayah, kenapa aku harus lahir?" ...