HAPPY READING (๑•ᴗ•๑)♡
ツ
Brak!
"Huwaa mama!!"
Suara gebrakan pintu kamarnya membuat gadis yang sedang menonton film horor tersebut terkejut, ia sampai berjingkrak menutup matanya rapat di atas tempat tidur.
"Heh Clara ini gue, lo kenapa." Ucap Rafi panik, lelaki itu penyebab Clara terkejut.
Mata Clara perlahan terbuka, "Hah.. Hahh.. ya ampun." Clara mengelus dada sambil mengatur nafasnya.
"Ngagetin bangsat." Umpat Clara kesal, ia memandang tajam lelaki yang berdiri tidak jauh dari tempat tidurnya.
"Y-ya maaf, gue gak tau kalo lo sampe kaget gitu." Bela Rafi menggaruk pelan pelipisnya.
"Ngapain lo." Ucap Clara ketus.
"Gue mau minta maaf, sumpah gue gak maksud ngomong gitu." Ucap Rafi serius.
Clara diam, ia memandang Rafi tanpa ekspresi, sebenarnya ia tidak marah, tapi hanya kesal, ingat marah dan kesal itu beda.
"Sumpah Ra, lo mau pacaran sama tu bocah sampe nikah terus punya baby juga gak papa." Lanjut Rafi lagi.
"Ya." Jawab Clara singkat.
Buk!
"Heh kasur gue rusak!" Pekik Clara saat Rafi melompat ke atas tempat tidurnya.
"Bener lo, ikhlas kagak?" Tanya Rafi menghiraukan pekikan Clara.
"Kagak sih sebenernya." Balas Clara malas, ia menutup laptop nya menaruh di atas nakas samping tempat tidurnya.
"Ayolah Ra, lo mau apa gue beliin deh." Final Rafi menyebutkan kalimat laknat itu, demi maaf dari adiknya ia harus siap menerima permintaan Clara yang aneh-aneh.
Clara tersenyum, "Bener nih?"
Rafi mengangguk, "Iya dah serah lo mau apa."
"Beliin gue motor dong." Ucap Clara enteng.
"Hah, buat apaan anjir lo kan gak bisa bawa motor."
"Kan lo bisa, ya ajarin lah."
"Lo udah enak-enak punya mobil pake minta motor segala, buat apaan?"
"Motor sport lo yang putih bagus, buat gue ya?" Ucap Clara tidak nyambung dari pertanyaan Rafi.
"Gak, motor kesayangan gue." Tegas Rafi menggeleng.
"Yaudah yang hitam aja."
"Gak, kesayangan gue juga."
"Ck yaudah yang hitam gold."
"Gak boleh, kesa--"
"Semuanya aja kesayangan lo ah!" Ketus Clara kesal menyela perkataan Rafi, ia bangkit dari tempat tidur melangkah keluar kamar menuju dapur.
"Ya emang kesayangan gue semua." Balas Rafi mengikuti langkah Clara dari belakang.
"Bodo, gak denger."
"Yang lain deh Ra, jangan yang aneh-aneh."
Clara berhenti di anak tangga terakhir, ia berbalik menatap Rafi yang mengikuti di belakangnya.
"Oke pilihan terakhir, mimin gue jadiin sate."
"OKE FINE SPORT PUTIH BUAT LO." Final Rafi mengalah, ia tidak akan membiarkan Clara menjadikan mimin kesayangannya jadi sate.
Clara tersenyum, ia mendekat ke Rafi mencium singkat pipi lelaki itu.
Cup.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLARA
Teen FictionErlangga Saputra, seorang lelaki miskin, yatim piatu, dan tidak di harapkan oleh keluarga dari pihak Ayah maupun pihak Ibunya. Hingga ia mengetahui alasan mengapa dirinya tidak di harapkan, dirinya hancur. __________ "Ayah, kenapa aku harus lahir?" ...