#42

3.6K 159 13
                                    

HAPPY READING (๑•ᴗ•๑)♡

"Udah di bilang jangan sekolah dulu, ngeyel sih lo." Ucap Vina kesal.

"Tadi pagi gue udah baikan anjing." Gumam Vira lemas, sakit-sakit seperti itu dia masih bisa mengumpat.

2 hari sudah Vira demam, pagi tadi gadis itu kekeuh ingin sekolah ketika melihat Vina sedang bersiap, dan beginilah jadinya, gadis itu demam lagi setelah 1 jam pelajaran berlalu.

"Bawa ke UKS aja." Usul Clara menoleh di belakang.

"Ayo, sebelum guru dat--"

"Selamat pagi anak-anak!" Seru guru dari arah pintu kelas.

"Pagi Pak!" Sahut semua siswa kecuali Vira, gadis itu tidak kuat mengangkat kepalanya karena pusing yang ia rasakan.

Guru tersebut menjelajah ke penjuru kelas, matanya memincing ketika mendapatkan meja kosong.

"Ada yang bolos ya." Celetuk guru tersebut.

"Tino sama Ridho pak." Ucap Alan memberi tau.

Guru tersebut mengangguk, sudah tidak heran kedua manusia itu selalu bolos jam pelajaran, guru BK saja sudah lelah menasehati mereka.

"Itu siapa yang tidur?" Tanya Guru tersebut ketika mendapati gadis yang menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Vira Pak, demam." Sahut El.

"Kenapa tidak di bawa ke UKS?"

"Tadi mau di bawa ke UKS, tapi bapak keburu masuk."

Guru tersebut mengangguk mengerti, jadi gara-gara dirinya tiba-tiba datang, anak muridnya tidak jadi pergi ke UKS? Tapi kan bukan salah dia, dia hanya berusaha tepat waktu untuk masuk kelas.

"Kamu Alan, tolong bawa teman mu ke UKS." Tunjuk Guru tersebut pada Alan yang duduk di bangku paling depan.

"Lah kok saya Pak." Jawab Alan sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Ya kan kamu ketua kelas, harus ada tanggung jawabnya, udah sana." Usir Guru tersebut.

Alan mendengus malas, dirinya itu sedang mager tau.

Alan menghampiri meja Vira, ia menggoyangkan bahu gadis itu agar bangun.

"Vir, ayo ke UKS."

Vira membuka matanya perlahan, kepalanya sangat pusing ketika ia mengangkat kepalanya.

"Bisa berdiri gak?" Tanya Alan.

Vira mengangguk, perlahan ia bangkit dari duduknya, namun belum sepenuhnya ia berdiri tubuhnya sudah oleng ingin ambruk.

Grep.

Alan menahan pinggang ramping Vira, "Kalo gak bisa jangan di paksa, gue ijin gendong lo." Ucap Alan lalu mengangkat Vira ala bridal style.

Alan pelit pada guru lalu pergi meninggalkan ruang kelas, sedangkan Clara, Vina dan El saling melirik penuh arti dari bangku mereka masing-masing.

"Harusnya kalo masih demam gak usah sekolah, gue tu hari ini mager banget tau males ngapa-ngapain." Gerutu Alan saat di perjalanan menuju UKS.

"Gak ikhlas banget nolongin." Gumam Vira kesal, ia kesal mendengar ocehan lelaki itu, sudah pusing tambah pusing pula.

"Ikhlas ini gue ikhlas, kalo kagak ikhlas udah gue tinggal lo disini!"

"Jangan marah-marah." Gumam Vira lagi, tangannya semakin erat merangkul leher Alan.

Alan diam, ia menahan nafasnya ketika Vira merangkul lehernya lebih erat, kepala gadis itu menempel pada dada bidang Alan.

ERLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang