#46 •Flashblack 2•

1.6K 87 7
                                    

HAPPY READING (๑•ᴗ•๑)♡

"Jahat, bukannya seorang kaka harus melindungi adiknya? Benar kan kak Evan?"

Deg.

Tidak, Evan tidak boleh goyah.

"Kakak." Ucap Raga lagi.

"Mau lo apa anjing." Ucap Evan menekan kata umpatannya.

"Vina." Jawab Raga langsung membuat Evan emosi.

Duagh!

"Agrh!" Erang Raga kesakitan saat Evan melepaskan cekikannya kasar sampai ia terbentur, kepalanya mengeluarkan darah akibat benturan lantai yang cukup keras.

Evan menarik kasar bahu Raga lalu menonjok rahang Raga berkali-kali tanpa ampun.

Buk! Buk! Buk!

Evan mencengkram dagu Rafa kuat, "Ngomong apa lo tadi?" Tanya Evan mencengkram rahang Raga semakin kuat.

Tak!

Raga menyentak tangan Evan lalu meludahi wajah lelaki itu.

Cuih!

Evan memejamkan matanya, ia mengeraskan rahangnya menghapus cairan kental yang berada di pipinya.

Duakh!

Raga menendang Evan saat lelaki itu lengah, ia berdiri dengan sekuat tenaga meredam rada nyeri di bahu nya yang robek.

"Gue ulangi sekali lagi, gue mau Vina." Ucap Raga serius menatap Evan.

Evan bangkit, ia mendekati Raga lalu menampar lelaki itu sekuat tenaga hingga lelaki itu oleng.

Plak!

"Kenapa?" Tanya Evan datar.

"KENAPA LO SELALU NGAMBIL SEMUANYA DARI GUE?!" Lanjut Evan membentak Raga emosi.

Raga diam, ia tidak terkejut sedikitpun saat Evan membentak dirinya.

"Vina cewek gue, jangan harap gue lepasin dia gitu aja." Ucap Evan menatap Raga tajam.

"Vina udah jadi milik gue, gak lama lagi dia bakal ngandung anak kami berdua." Ucap Raga membuat Evan tambah emosi.

Duagh!

Evan menendang perut Raga hingga lelaki itu mengeluarkan darah dari mulutnya dan terbaring mengenaskan.

"Agrh! Uhuk uhuk!" Raga terbatuk, ia memejamkan matanya ketika kepalanya terbentur lantai yang keras, rasanya sangat sakit.

Tak!

Evan menempatkan pistolnya kembali di dahi Raga, ia menarik pelatuknya benar-benar berniat untuk melepaskan peluru di kepala Raga.

Raga menatap Evan, "Kakak serius?" Tanya Raga mengangkat sebelah alisnya.

"Bisa berhenti panggil gue 'kakak'? Gue bukan kakak lo." Tekan Evan tajam, ia sangat tidak suka ketika Raga memanggilnya kakak, itu membuat hatinya goyah ketika ingin menghabisi Raga.

"Gue yang akan jadi ayah kalau nanti Vina hamil, jadi... Lo harus mati kan?" Lanjut Evan tersenyum miring.

Raga memejamkan matanya, kepalanya berkunang-kunang karena darah yang tak kunjung berhenti dari bahu nya, sepertinya ia akan kehabisan darah.

"Bunuh aja." Gumam Raga pelan.

"Ini ketua geng Omorfos?" Tanya Evan remeh.

"Bunuh." Ucap Raga lagi.

ERLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang