Cari Minyak (Plot Benni)

8 1 0
                                    

Hari ini seperti biasa, Benni berada di tempat parkir menunggu ibunya berbelanja barang kebutuhan.

Namun Benni merasa kali ini ibunya sudah terlalu lama berbelanja karena sudah 2 jam sang ibu tak juga kembali.

Ia pun mengeluh sembari berjongkok dan mengorek-ngorek tanah dengan jari.
"Mama lama banget sih. Jangan-jangan udah pulang duluan naik angkot," duganya.

Tak lama kemudian, sang ibu muncul dan menghampiri.
"Ngapain kamu di situ? Lagi ngemis?" tegur sang ibu sembari menjinjing tas belanja yang sudah penuh.

"Udah lama dateng malah bikin emosi," gerutu Benni dan bangkit berdiri untuk membantu membawa belanjaan sang ibu.
"Mama lama banget ngapain sih? Ngobrol sama kembang kol dulu?" tanyanya.

"Jangan banyak ngeluh. Ingat, barangsiapa yang melakukan hal dihari sabtu dengan penuh semangat, niscaya besoknya minggu," nasehati sang ibu.

"Bisa-bisanya mama berkhotbah, padahal kalo papa gak ngasih uang, mama sekarang turu seharian di rumah. Munafik," cerca Benni. Kurang ajar memang tapi seperti itulah dia.

"Mama cuma ngingetin loh," imbuh si ibu.

"Ingetin aja mama sendiri!" seru Benni mendengus kesal.

"Padahal tadi mama mau masakin rendang buat kamu. Karena kamu bikin mama badmood, mama masak kangkung aja hari ini," ucap sang ibu merajuk.

"Yah kok gitu? Jangan ngambek dong beb. Benni tadi becanda aja gak serius kok," bujuk Benni seraya mengayun-ayunkan tangan ibunya.
"Nanti Benni deh yang nyuci piring, biar bebeb gak ngambek lagi. Yah, yah, yah?" lanjutnya masih berusaha membujuk.

"Oke kalau gitu kamu belikan mama vegetable oil dulu. Tadi di pasar stoknya kosong semua, makanya mama lama karena keliling cari itu," titah sang ibu.

"Vegetable oil apaan ma?" tanya Benni bingung.

"Kamu ini sekolah ngapain? Vegetable oil aja gak tau," ucap sang ibu tak habis pikir.

"Oh iya tau kok tau. Vege itu Vegetarian, orang yang cuma makan sayur. Table itu meja. Oil itu oli. Jadi, mama minta beliin oli pelumas meja yang penjualnya hobi makan sayur, kan?" terka Benni asal-asalan.

Sang ibu menepuk dahinya dan menggelengkan kepala.
"Benni, Benni, orang bodoh udah punah, sisa kamu aja yang belum."

"Terus apa dong? Bahasa Indonesia aja kenapa sih ma? Bikin beban pikiran aja," keluh Benni.

"Maksud mama itu beliin minyak sayur," terang si ibu.

"Oh, bilang dong.
Mana uangnya?" pinta Benni.

Si ibu lalu mengeluarkan dompet dan memberikan 5 lembar uang 10ribu.

"Motornya mama pake, kamu pulang naik angkot aja ya," titah si ibu.

"Tambahin kalo gitu," pinta Benni menadahkan tangan.

"Itu masih ada kembalian, Benni," ujar si ibu kemudian tancap gas.

"Pelit," gerutu Benni dan berjalan ke luar dari tempat parkir mencari angkot.

***

Sudah seharian Benni berkeliling ke toko-toko sembako untuk membeli minyak sayur, namun ia selalu ke luar dengan tangan kosong.

"Minyak pada kemana sih? Diborong Spongebob apa gimana dah," gerutu Benni sembari menendang-nendang kaleng sampah.

Tiba-tiba ponsel Benni berdering, mengalun ringtone lagu Kpop yang ia suka.
"Click-clack
Badda bing badda boom
muneul bakchamyeon modu nal barabom..."

Benni menatap ponselnya, tertera nama 'Bayu si pesilat pemula temennya para jin alam semesta' pada layarnya.
Benni pun segera mengangkatnya.
"Naon?" tanyanya to the point.

Namun yang Benni dengar hanya suara napas kasar tanpa sahutan si penelepon di sebrang.

"Gue matiin ya?" ujar Benni tak sabar.

"Ane mau minta tolong..." Bayu akhirnya bicara namun nada suaranya terdengar gemetar.

"Minta tolong apaan? Gue dapet apaan?" tanya Benni, lagi-lagi to the point.

"Jemput ane diem-diem. Nanti tak kasih daging sapi sekilo," tawar Bayu.

"Oke. Tapi kaga bisa cepet-cepet. Gue lagi nyari minyak disuruh emak," ucap Benni.

"Di sini banyak jual minyak goreng. Ente bisa beli sepuasnya. Ada diskon 20%," ujar Bayu seperti bersusah payah untuk berbicara.

"Emak gue butuhnya minyak sayur, gak butuh minyak goreng," sahut Benni.

"Orang bego udah banyak, sekarang makin banyak ditambah ente satu," ujar Bayu mengatai.

"Apa maksud lo bilang gitu?!" seru Benni tersinggung.

"Minyak sayur sama minyak goreng sama. Ente minta dihantam bata apa gimana?" ujar Bayu kesal, seraya terengah.

"Gue kan gak tau. Ya udah serlok, gue otw pake ojol," ucap Benni.

"Iyo. Cepetan yo," pinta Bayu berharap.

"Iyak, santuy. Kalo dah nyampe, gue telepon lagi." Benni kemudian menutup telepon.

Devil's Squad (School Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang