Mengungkap (3)

4 1 0
                                    

Cinta adalah racun yang manis.

***

Seperti orang-orangan sawah. Seperti boneka yang menyedihkan. Juni selalu menunggu.

Saat angin berhembus, kerinduannya pun ikut berhembus.

Jika hujan turun, air matanya pun ikut turun.
Menetes berderai-derai seperti darah.

Dalam kesunyian yang panjang, bibirnya tiba-tiba berkata, "kakak sadar kalo orang yang kamu suka bukan kakak. Kakak emang gak pantes walau cuma sebentar kamu liat. Tapi Gi... apa bisa kamu tunjukkin kakak senyum kamu sekali lagi walau senyum itu bukan perasaan cinta?"

Ketika ia tak mendapatkan jawaban, ia pun kembali diam. Mencoba menangis dengan sangat pelan.

Namun ia merasa tak sanggup menahannya lagi, hingga tangisannya terdengar seperti lenguhan yang sangat menyayat seperti tak ada harapan.

"Gi?" tanya William, melirik Valen.

"Itu nama yang Nara gunakan saat bermain game online.
Apa lo pernah memeriksa daftar orang yang lo blokir?
Jika pernah, lo mungkin melihat akun dengan username FG14. Akun itu milik Nara," terang Valen.

"Tapi kenapa dipanggil Gi? Ejaannya kok ngawur?" protes William.

"Apa nama yang lo gunakan dalam game, Will?" tanya Valen tiba-tiba.

"Mhm... I want angry react," jawab William.

"Lalu teman dalam guild lo panggil lo apa di sana?" Valen kembali bertanya.

"Iwan," jawab William.

"Jadi?" tanya Valen lagi.

"Oh iya sih. Gagas aja di game dipanggil Gita karena pake nama akun G+A. Malah bang Hansel dipanggil Handoko karena pake nama akun Han doang," ucap William.

Valen tiba-tiba berjalan mendekat dan mensejajarkan tubuhnya dengan Juni, lalu melemparkan pandangan ke arah batu nisan yang terukir dengan huruf kanji yang bertulis Nara Okita.
"Menurut lo kenapa adik bungsu Dante mendapat namanya?
Kenapa ada orang tua yang memberi nama bayinya Agie?"

"Karena arti namanya bagus?" sahut William.
"Dante pernah bilang nama Agi di ambil dari bahasa Itali," sambungnya.

"Benarkan nama itu ada artinya?" tanya Valen, menoleh menatap William.

"Mhm... kata Dante sih arti Agi itu teman para kuda atau baik digunakan sebagai nama. Dan setau oe di Korea, Aegi juga bisa berarti bayi," jawab William.

"Apa lo pernah berpikir itu hanya cocoklogi dari bahasa asing yang ada?" tanya Valen lagi.

William tak mampu menjawab.

Valen menolehkan kembali pandangannya ke depan, menatap nisan.
"Padahal nama Nara punya makna yang sangat bagus.
Dalam bahasa Korea Nara berarti negara.
Dalam bahasa Jepang Nara berarti bunga dari surga.
Sedangkan dalam bahasa Yunani, Nara berarti anak perempuan yang selalu bahagia," tutur Valen.
"Meski nama Agie terdengar lucu saat memanggil bayi lucu itu, tapi gue menyayangkan dia gak mendapatkan nama lamanya," lanjutnya.

"Anyway, Jun mau sampe kapan berdiri doang depan makam?" ucap William, mengalihkan.

"Dia gak akan beranjak satu langkah pun darisana sampai..." Valen ragu untuk melanjutkan kalimatnya.

"Sampai apa?" tanya William.

Valen tak menjawab.

"Sampai apa Val?" tanya William mengulangi.

"Sampai bertemu Nara kembali, Will," jawab Valen. Ia terdengar seperti berat mengatakannya.

William menghela napas, kemudian kembali bertanya. "Emang udah berapa lama Jun di situ?"

Devil's Squad (School Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang