"es krimnya enak ya, hmm" kata chaery menjilat es krim coklat vanilanya, sementara yang lain hanya mengangguk menikmati manis dan dinginnya es krim.
"habis ini kita mau main apa?" tanya minjeong berdiri dari duduknya.
"aku mau pulang ah, panas banget. Aku laper, mau makan sama nugget" kata karin menjawab pertanyaan minjeong.
"kita ikut ya" kata mereka serempak, karin hanya mengangguk mengiyakan. Mereka kembali terdiam menikmati es krim masing-masing. Perhatian mereka teralih pada rumah di sebrang, segerombolan muda-mudi dengan beberapa bawaan berlalu lalang masuk ke rumah itu.
"mereka siapa sih?? Kok gak pernah liat?" kata ryujin menautkan alisnya
"orang baru deh, kata mami aku, ada orang baru menikah terus pindah ke sini" kata lia pelan
"kak eji menikah tu apa?" tanya ningning yang duduk di sebelah yeji, yeji yang ditanya berpikir sejenak
"hmm?? Apa ya?? Ohh, eji tau, menikah itu kita tinggal satu rumah" jawab yeji enteng
"wahhh, jadi kalo menikah kita bisa tinggal bareng ya kak?" tanya minjeong antusias, sementara yeji yang di tanya hanya mengangguk mengiyakan.
"berarti bisa bobok bareng?" tanya minjeong lagi
"ya bisa lah, kan mama sama papa bobo bareng karna udah menikah" jawab ujin menatap adiknya
"wahhhh,,, minjeong mau menikah sama kak karin deh biar bisa bobok sama kak karin" kata minjeong semangat.
"aku gak mau menikah sama kamu, aku maunya sama eji!!" kata karin menolak minjeong.
"GA BOLEHHH!!!" teriak lia saat karin selesai mengatakan itu "eji menikahnya sama lia!! Karin menikah sama minjeong aja sana!!" kata lia marah
"kamu aja sana yang menikah sama minjeong, aku sama eji!!" kata karin tak mau kalah
"aku gak mau menikah sama kalian" kata yeji tiba-tiba, "kalian ribut terus, bikin eji pusing. Eji gak mau menikah sama karin sama lia" lanjut yeji
"terus kamu mau menikah sama siapa ji?" kata ryujin berpindah duduk di samping yeji, sementara lia dan karin tengah cemberut karna keduanya di tolak oleh yeji.
"ga tau" kata yeji cuek sambil menjilat es krimnya "kamu emang mau menikah sama siapa jin?" tanya yeji
"hmm??" ryujin menatap temannya satu persatu, memilih kira-kira siapa yang akan diajaknya menikah. "sama chaery aja deh" kata ryujin sambil tersenyum menatap chaeryeong.
"chaer mau gak menikah sama ujin?" tanya ryujin tersenyum
"gak" jawaban singkat chaer membuat ryujin cemberut
"kenapa gak mau sih?? Nanti kita bisa bobok bareng sambil minum susu coklat loh" bujuk ryujin
"ga mau, kamu suka nakalin aku soalnya, nanti kalo udah menikah terus waktu bobok bareng kamu nakalin aku gimana? Aku ga mau" jawab chaery
"aku gak nakalin kamu lagi deh, tapi kamu menikah sama aku ya, nanti aku bilang papa buat beliin susu coklat banyak-banyak deh, mau ya??" bujuk ryujin yang masih kekeh mengajak chaery menikah
"hmmm?? Chaery pikir-pikir deh, tapi jangan nakalin chaery lagi ya" kata chaery
"iya, ujin gak nakalin chaery" jawab ryujin mengangguk meyakinkan
"yah, terus minjeong menikah sama siapa dong, kak karin gak mau menikah sama minjeong" kata minjeong lesu
"sama aku aja minjeong, hihi" kata ningning
"gak mau, kamu kan masih kecil" kata minjeong cemberut
"yahh, terus ningning menikah sama siapa dong?" kata ningning sedih
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Фанфикisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri