"ini apa kak ujin?" Tanya minjeong penasaran.
"Teh?" Ryujin mengamati gelas berisi minuman yang menurutnya sedikit aneh.
"Emang iya? Kok warnanya agak hitam?"
"Paling namanya teh hitam" kata ryujin asal.
"Kak ujin mau coba minum?" Tanya minjeong saat melihat kakaknya itu mengendus-endus minuman di depannya.
"Kamu mau enggak?" Minjeong menggeleng cepat lalu menatap ragu minuman aneh di depannya.
"Enggak ah, nanti kalo enggak enak gimana?
"Dasar penakut, kamu kaya anak kecil" kata ryujin lalu mengambil gelas di depannya dan meminumnya cepat.
"huek.. enggak enak. Pahit banget" minjeong mundur beberapa langkah.
"Iuhh... Kak ujin minum air hitam enggak enak" kata minjeong saat melihat ryujin bergerak tak tentu sambil menjulurkan lidahnya.
"Tuh kan, enggak enak. Kak ujin sih enggak dengerin Jeong" omel minjeong sambil menjauhkan gelas yang berada di depannya.
"Pahit.. mama... Pahitttt" rengek ryujin.
"Kak ujin minum air putih cepetan, nanti enggak pahit lagi" ryujin buru-buru naik ke atas kursi lalu mengambil gelas di meja. Mukanya masih masam saat air putih masih belum menghilangkan rasa pahit di lidahnya.
"Masih pahit... Mamaaa..." Teriak ryujin.
"Mama enggak denger, mama kan lagi nonton ahjumma-ahjumma berantem di kamar. Ini Jeong kasih permen biar enggak pahit" kata minjeong sambil mengeluarkan permen dari saku celananya.
"Satu lagi Jeong" kata ryujin setelah melahap permen berwarna kuning itu.
"Masa dua? Satu aja" tolak minjeong.
"Jangan pelit jeong, aku minta satu lagi. Masih pahit" minjeong menghela nafas pasrah lalu mengeluarkan satu bungkus permen lagi.
"Yaudah deh, nanti kak ujin nangis"
"Makasih Jeong" kata ryujin sambil membuka permen itu.
"Sama-sama. Ini air hitamnya gimana kak ujin, nanti kalau mama sama papa minum gimana? Kasian mama sama papa nanti pait juga. Permen Jeong tinggal 2, mau Jeong makan satu, yang satu lagi buat kak Karin. Jeong enggak punya permen lagi" ryujin yang mendengar itu menatap bergantian minjeong dan minuman di atas meja.
"Kita buang aja, nanti mama sama papa enggak minum air pait ini deh. Gampang kan?"
"Wah.. bener. Kak ujin pinter" kata minjeong sambil bertepuk tangan. Dua anak itu lalu membuang seluruh isi minuman dan meletakkan bekas gelas ke tempat semula.
"Udah, semuanya udah beres"
"Mama sama papa enggak minum air pahit yeeeey" girang minjeong sambil meloncat senang.
"Aku mau ke atas, kamu mau ikut enggak?" Ajak ryujin sambil berjalan ke arah kamarnya.
"Nanti Jeong kesana, sekarang Jeong mau nonton paw patrol dulu" jawab minjeong lalu berlari ke arah ruang tv. Minjeong sedang serius menonton kumpulan anjing penyelamat sambil sesekali bergumam.
"Loh.. kopi papa kok habis?" Minjeong menoleh ke sumber suara. Papa wan sedang berdiri di depan meja makan.
"Kopi?? Kopi itu apa?" Tanya minjeong penasaran.
"Ini yang di sini" jawab papa wan sambil menunjuk gelas bekas air hitam.
"Oh.. tadi Jeong sama kak ujin buang papa, soalnya kata kak ujin pahit enggak enak. Mama pasti salah bikin, kasian papa di kasih air hitam enggak enak. Nanti Jeong kasih tau mama ya papa biar bikin jus stroberi aja buat papa" papa wan menepuk dahinya pelan, lalu berjalan menuju minjeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Fanfictionisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri