"rumahnya jauh enggak kak Chan??" Tanya yeji sambil mengamati sekeliling.
"Enggak, rumahnya Deket umji kok. Nanti kalo ada temen-temennya kak soojin kamu jangan takut ya ji" kata haechan sedikit berteriak, yeji dibelakangnya mengangguk cepat.
"Ituuu...itu kak soojin..Chan ayo ngebut.." kata jeno sambil menyalip haechan, ryujin yang dibonceng memegang kaos jeno erat, takut terjungkal ke belakang.
Soojin yang sedang bermain gelembung menatap aneh anak-anak di depannya yang sedang grasak-grusuk turun dari sepedanya.
"Eh kamu!! Kamu tadi nakalin temen aku kan?!?! Tanggung jawab!!!" Teriak haechan sambil menunjuk-nunjuk soojin.
"Iya, kakak Eji keluar banyak darah gara-gara kamu!!!" Soojin menghentikan aktivitasnya lalu mendekat ke arah anak-anak itu.
"Emang siapa kakak kamu???" Yeji sedikit terhuyung ke belakang saat soojin mendorong bahunya kasar.
"Kak erim!!!" Kata yeji galak.
"Ohh anak pendek tadi???"
"Kak erim enggak pendek ya!!! Kak erim tinggi" kata yeji tidak terima kakaknya dibilang pendek.
"Apasih anak TK!! Sana kamu mewarnai aja, gak usah ikut campur!!"
"Jangan gituin temen ujin!!! Dasar nenek lampir!!" Kata ryujin saat melihat bahu yeji didorong-dorong.
"Alah!! Kamu takutkan?!?! Temen-temen kamu gak disini?!?!" Kata renjun sinis.
"Temen-temen aku disini kok, tuh liat 😛" kata soojin sambil tersenyum sinis. Di belakang rombongan yeji sudah berdiri teman-teman soojin, anak-anak kelas 3. Yeji dan yang lain sedikit menciut takut saat melihat jumlah mereka yang lebih banyak dan badan mereka yang lebih besar.
"Takut ya?!?!?! Hahahaha sana pulang, daripada nanti kalian berdarah kaya si pendek itu" yeji yang tak terima kakaknya di bilang pendek langsung menjambak rambut soojin brutal.
"Aaaaa.....sakit...dasar anak TK. Awas ya!!!!" Kata soojin sambil memukul-mukul kepala dan badan yeji.
"Heh!!! Anak TK lepasin soojin gak?!?! Berani ya kamu!!!" Teriak anak laki-laki yang paling besar.
"Jangan pukul Eji!!!" Teriak ryujin ikut menyerang soojin, teman-teman soojin yang melihat itu berlari ke arah mereka. Haechan dan yang lain juga ikut menyerang teman-teman soojin. Pertengkaran dua kelompok itu berlangsung cukup lama, mereka saling memukul, menjambak, menendang, menampar, dan mendorong satu sama lain.
Yeji mengatur nafasnya pelan sambil sesekali meringis sakit. Di depannya ada soojin dan satu anak laki-laki sedang tertawa terbahak setelah mendorong kasar yeji. Yeji menatap sekelilingnya, haechan dan yang lain terlihat kelelahan dan menahan sakit karna di keroyok teman-teman soojin.
"Apa?!?! Mau nangis??? Hahahaha sana pulang nonton Pororo aja hahahaha" kata soojin mengejek.
Yeji hampir mencakar wajah soojin jika suara teriakan dan tatapan tajam papa umji tidak terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Fiksi Penggemarisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri