"Adek ayo mam dulu, nanti lagi mainnya" yeji berlari ke ruang tengah dan berbaring bersama boneka beruangnya, menghiraukan ucapan bunda Rene.
"Adek kok lari, ayo mam sama bunda" kata bunda Rene berjalan ke arah yeji.
"Ayo mam dulu, nanti main lagi" kata bunda Rene sambil mengangkat tubuh yeji. Yeji bergerak tak beraturan, meminta di turunkan.
"Enggak mau!!" Kata yeji galak.
"Dari tadi adek belum mam loh?? Tadi di sekolah bekal nya juga gak di makan, ayo mam dulu"
"Enggak!! Eji lagi marah sama bunda!!!" Teriak yeji sambil berlari ke kamarnya. Bunda Rene menutup telinganya kaget saat mendengar suara pintu di banting. Di dalam kamar, yeji mengunci pintu dan menahannya dengan kursi belajar.
"Jangan berisik!!! Keluar sana!!" Kata yerim galak, yeji mendekat ke arah kakaknya sambil memanyunkan bibirnya.
"Kak erim lagi apa??"
"Jangan ganggu aku!! Aku lagi ngerjain PR, sana kamu main. Dasar anak kecil!!" Kata yerim mendorong pelan tubuh yeji.
"Eji mau disini aja ah. Eji marah sama bunda huh!!"
"Jangan marah-marah sama bunda, nanti kamu berdosa loh" kata yerim dengan wajah serius.
"Dosa itu apa??" Tanya yeji bingung.
"Ya dosa, masa gak tau sih"
"Emang apa?? Eji gak tau" kata yeji.
"Ya dosa!! Nanti kamu dimasukin ke api terus di goreng di minyak panas kayak goreng nugget. Kamu sih sukanya marah sama bunda, berarti kamu berdosa" kata yerim sambil memegang kedua bahu yeji.
"Enggak mau!! Eji gak mau di goreng kayak nugget" kata yeji dengan mata berkaca-kaca.
"Ya gak tau lah, kamu kan sukanya marah-marah. Hohoo nanti kamu digoreng kayak nugget" kata yerim menakut-nakuti. Yeji melengkungkan bibirnya takut, sementara yerim masih terus menakut-nakuti.
"Huaaa...bundaaaa..." Tangis yeji pecah saat bayangan tubuhnya di goreng terus berputar di kepalanya.
"Ihh..tukang nangis. Sana pergi aja, ganggu aku lagi belajar"
"T-tolonhin ejii..huhuhu..kak erim tolongin Eji..huhuhu"
"Adek..kakak.. kenapa?? Buka pintunya, bunda mau masuk" kata bunda Rene menggedor-gedor pintu kamar yeji dan yerim.
"Bunda...huhuhu.. tolong"
"Adek kenapa?? Kakak?? Bukain pintunya"
"Enggak bisa di buka Bun, di kunci" kata yerim sambil mencari keberadaan kunci kamar.
"Di cari dulu kuncinya, pelan-pelan"
"Mana kuncinya?? Kan kamu yang tadi kunci" kata yerimeminta kunci kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Fanficisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri