"Bu jihyo ini uangnya" kata Giselle sambil menyerahkan selembar uang seratus ribu. Di belakangnya para bocil berbaris mengelilingi Giselle seperti kumpulan bodyguard.
"Wahh Giselle jajannya banyak ya, ini uang kembaliannya. Hati-hati ya bawanya" kata Bu jihyo.
"Makasih Bu jihyo" rombongan itu beriringan keluar mengikuti Giselle dan karin yang masing-masing membawa satu kresek jajanan.
"Kita mau mam dimana?" Tanya ryujin.
"Ehm?? Dimana ya??" Gumam Lia pelan.
"Di taman??" Usul Chaery.
"Jangan ah, disana ada hyunjin sama anak-anak nakal lagi main bola" tolak yeji.
"Iya jangan, nanti mereka nakalin minjeong lagi" kata ryujin.
"Di rumah aku aja, nanti kalian bisa ketemu mami, ibu, mama, sama bunda juga" usul Karin.
"Wahh bener ayo kerumah karinn" kata yeji.
"Ayoo" teriak mereka penuh semangat.
Hari ini para ibu sedang berkumpul di rumah mami seo. Agenda hari ini adalah memasak resep baru mami Jenn dan mami seo. Karna sudah ada baby Hae, jadi agenda memasak yang biasanya di rumah mami Jenn berganti menjadi di rumah mami seo.
"Sini kak, Hae biar sama aku" kata bunda Rene saat melihat mami seo mendekat dengan Hae di gendongan.
"Hae sama Tante dulu ya, mami ke dapur bentar oke??" Kata mami seo mengajak Hae berbicara.
"Titip bentar ya Hyun" kata mami seo sambil menyerahkan Hae ke bunda Rene.
"Iya kak, eh Hae udah wangi baru mandi hmm" kata bunda Rene mengajak Hae bercanda.
Ketenangan rumah mami seo berakhir saat terdengar langkah dan tawa anak-anak memasuki ruang tengah. Ryujin berlari ke arah mama Joy diikuti yang lainnya.
"Mamaa" bisik ryujin sambil memanyunkan bibirnya.
"Kenapa kak??" Kata mama Joy ikut berbisik.
"Ujin pengen punya adek bayi" kata ryujin.
"Ini kan ada minjeong kak" kata mam Joy sambil mengelus pelan rambut pendek minjeong.
"Ujin bosen sama minjeong, suka nangis-nangis" kata ryujin sambil melipat kedua tangannya.
"Ya kakak jangan nakalin adeknya" kata mama Joy
"Emangnya mama gak bisa keluarin adek bayi lagi ya??" Pertanyaan ryujin membuat para ibu melotot, apalagi mama Joy yang sedang memangku minjeong.
"E-eh,, emang kenapa kak?" Kata mama Joy ragu-ragu
"Ujin pengen punya adek bayi mama" tegas ryujin
"Eungg itu..-" mama Joy menggigit bibirnya pelan saat tak tau apa yang akan dikatakan.
"Ujin pengen banget ya punya adek bayi??" Tanya ibu tiba-tiba, ryujin mengangguk semangat.
"Iya ibu, ujin pengen punya adek bayi" katan ryujin penuh harap.
"Kalo minjeong??" Minjeong mengangguk pelan saat ibu bertanya.
"Minjeong juga mau"
"Kenapa adek pengen punya adek bayi??" Kaget mama Joy saat mendengar jawaban anak bungsunya, pasalnya minjeong tidak pernah merengek meminta adik seperti kakaknya.
"Biar bisa di suruh-suruh, minjeong suka capek kalo disuruh-suruh. Sama biar adek bayinya yg di nakalin kak ujin. Minjeong gak mau" jawab minjeong polos.
"E-ehh,, gak boleh kayak gitu dong dek, kasian adek bayinya" jelas mama Joy pelan.
"Jadi mama mau kasih ujin sama minjeong adek bayi???" Kata ryujin dengan mata berbinar saat mendengar jawaban mamanya.
"Eungg itu, aduh gak gitu kak" jawab mama Joy lesu.
Sementara itu di sisi lain sofa, yeji memegang tangan bunda Rene sambil memanyunkan bibirnya.
"Bunnn"
"Apa dek??" Tanya bunda Rene sambil asyik mengelus pipi gembul haewon.
"Eji juga mau adek bayi"
"Hah?? Ehh maaf ya sayang cupcup Tante gak sengaja cupcupcup" kaget bunda Rene saat mendengar permintaan yeji, baby hae di gendongannya merengek pelan.
"Ini ada haewon" kata bunda Rene menatap yeji.
"Enggak mau, Hae kan adeknya Karin bukan adeknya eji" kesal yeji
"Adeknya Karin kan adeknya eji juga" kata bunda Rene mencoba menjelaskan pada anak bungsunya.
"Huh..Bunda malesin" kata yeji sambil menghentakkan kakinya pelan.
Mami Jenn menatap was-was Lia dan ningning takut-takut kedua anaknya ikut meminta adik bayi.
"Kakak gak mau adek bayi??" Tanya mami jenn
"Enggak ah" jawab Lia cuek
"Kenapa??"
"Enggak mau, ningning aja. Kalo banyak-banyak bikin Lia pusing kalo nangis" kata Lia sambil menyuapkan sepotong cookies ke mami jenn.
"Kalo adek?"
"Eung?? Enggak mau, ningning mau Hae aja yang jadi adek bayi boleh??" Kata ningning menatap baby Hae di gendongan bunda Rene.
"Iya boleh, kan Hae masih bayi" jawab mami Jenn.
"Kalo dibawa pulang boleh mi??"
"Enggak dong sayang, nanti Hae nangis" jelas mami Jenn yang mulai takut dengan pertanyaan anaknya.
"Nanti ningning kasih susu strawberry"
"Hae belum bisa minum susu strawberry sayang" kata mami Jenn sabar
"Terus minum susu apa?" Tanya ningning bingung.
"Hae minumnya ASI"
"ASI itu apa??"
"Air Susu Ibu" jawab mami jenn
"Berarti mami gak punya ya??, kan mami bukan ibu" mami Jenn tertawa pasrah sambil memakan cookies coklat saat mendengar perkataan ningning.
Ibu terkekeh geli melihat jawaban teman-temannya saat anak-anak mereka meminta adik. Di pangkuannya Chaery masih asyik memakan cookies coklat.
"Adek gak mau adek bayi??" Tanya ibu pelan. Chaery menggeleng cepat.
"Enggak ibu, nanti ibu capek" kata Chaery.
"Kok capek??" Tanya ibu bingung.
"Nanti adeknya nangis-nangis minta susu malem-malem, kasian ibu enggak tidur" ibu tersenyum bangga mendengar penuturan anaknya. Sedangkan Chaery masih sibuk dengan cookies coklat ditangannya.
"Anak gue aman kak, belum pengen" kata mami oje saat seluruh mata para ibu melihat ke arahnya dan mama tal
"Sama, Giselle juga belum mau" jawab mama tal.
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Fiksi Penggemarisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri