Menangis

1.3K 165 14
                                    

Karin mengusap pelan mata kirinya. Tangan kanannya meraba-raba mencari keberadaan boneka kesayangannya. Sambil memeluk boneka kelinci, Karin turun perlahan dari ranjang.

"Mamii" rengek Karin dari lantai atas.

Mami seo yang sedang memasak nasi goreng, mematikan kompornya dan melangkah menghampiri Karin.

"Kenapa hmm?" Tanya mami seo sambil mengusap pelan rambut hitam Karin.

"Papi mana?" Tanya Karin sambil merentangkan tangannya minta di gendong.

"Papi masih mandi, kayin masih ngantuk ya?" Tanya mami seo sambil menuruni anak tangga. Karin di gendongannya hanya mengangguk pelan.

"Tunggu papi bentar ya, kayin duduk dulu mami mau masak, okey?" Kata mami seo mendudukkan Karin. Karin merengek pelan tak mau di turunkan dan semakin mengeratkan pelukannya. Mami seo menghela nafas, dan kembali menggendong Karin. Anaknya itu sedang rewel karna demam dan tenggorokan nya sedang radang. Mami seo menimang-nimang pelan Karin di gendongannya.

"Loh kayin udah bangun?" Kata papi Yoong turun dari tangga. Karin yang mendengar suara papinya mendongak pelan.

"Papii" rengek Karin minta di gendong.

"Aduduhh,, sini sini anak papi, masih sakit ya tenggorokannya?" Tanya papi Yoong yang hanya diangguki oleh Karin.

"Kayin sama papi ya, mami mau lanjutin masak" kata mami seo mengelus pelan punggung Karin.

Setelah sarapan, Karin menangis tak mau di tinggal papinya. Ia berteriak dan tak mau melepaskan pelukan papinya. Mami seo sampai bingung menghadapinya.

"Kayin sama mami dulu ya, papi kerja bentar nanti siang pulang kok" kata mami seo membujuk Karin.

"Ga mau,, kayin mau sama papii huaa" tangis Karin mengeratkan pelukannya.

"Papi kerja bentar sayang, habis itu kita ke rumah grandma, okey? Katanya kemarin kayin pengen ketemu grandma" kata mami seo. Karin menggeleng pelan masih dengan air mata yang berderai.

"Gak mau, kayin mau sama papi aja" kata Karin tak mau. Mami seo menghela nafas pasrah.

"Cupcupcup yaudah hari ini karin sama papi ya, jangan nangis lagi. Tapi nanti ke dokter ya?" Kata papi seo memberi penawaran karna Karin tidak mau diajak ke dokter. Karin mengangguk pelan.

"Photoshoot kamu gimana?" Tanya mami seo mengekor di belakang papi Yoong.

"Aku ijin ke kak Heechul nanti, hari ini cuma dikit kok, masih bisa di ganti lain hari." Kata papi Yoong mengelus punggung mami seo.




**




"Adek!!" Teriak yerim saat yeji membuang boneka Squirtlenya ke dalam tempat sampah. Yeji yang mendengar teriakan kakaknya langsung berlari menjauh.

"Bundaaa" teriak yerim setengah merengek. Bunda yang sedang menggoreng udang menghela nafasnya pelan. Setelah mematikan kompor, bunda berjalan cepat ke ruang tengah menemui si sulung.

"Kakak kenapa teriak-teriak?" Tanya bunda sibuk berjalan mendekat ke yerim yang cemberut.

"Bundaa,, adek buang boneka kakak" rengek yerim sambil menunjuk tempat sampah di ujung ruangan.

"Sekarang adek mana?" Tanya bunda mengambil boneka Squirtle yerim.

"Ga tau,, adek nakal buang aja Bun" kata yerim tidak mau menerima boneka Squirtlenya. "Ahhh ga mau bunda,, kotor" katanya menghentak-hentakkan kakinya.

Bunda Rene menghela nafasnya (lagi). Menatap sekeliling mencari yeji. Pandangannya tertuju pada kaki kecil di balik gorden.

"Yaudah nanti bunda cuci, sekarang kakak panggil ayah di atas ya?" Kata bunda Rene mengelus pelan kepala yerim. Yerim hanya mengangguk pasrah sambil berjalan ke lantai atas.

WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang