"halo semuaaa, hari ini kita akan belajar sejarah Korea. Siapa yang mau???" Tanya seorang pemandu museum. Anak-anak mengacungkan tangannya sambil berteriak senang.
"Wahh..semangat sekali ya, ayo kita mulai belajar" yeji menarik tangan bunda Rene saat rombangan mereka mulai berjalan.
"Kenapa dek?" Tanya bunda Rene.
"Bunda, pipiss" kata yeji tak bisa diam.
"Mau pipis?? Yaudah ayo, nanti ngompol lagi" kata bunda Rene menggandeng yeji.
"Yah, bunda anterin adek pipis bentar ya" kata bunda Rene.
"Iya, ayah sama kakak kesana duluan ya. Yuk kak" kata ayah sambil menggandeng tangan yerim. Bunda Rene berlari kecil sambil menggandeng tangan yeji, takut anaknya itu mengompol.
Rombongan ryujin dan teman-teman sibuk mendengarkan penjelasan dari pemandu museum. Ningning di gendongan papi Chu menoel bahu ayah Egi yang berdiri disamping papi Chu.
"Om Egi, kak Eji mana??" Tanya ningning saat tak melihat keberadaan yeji.
"Lagi pipis sama bunda"
"Kok pipisnya lama???" Tanya ningning. Ayah Egi mengerutkan keningnya pelan saat menyadari sesuatu, sudah 30 menit bunda Rene dan yeji belum kembali ke rombongan.
"Ji, gue titip yerim bentar ya?" Kata ayah Egi.
"Mau kemana gi?" Tanya mami seo.
"Nyusul joohyun sama yeji kak, udah 30 menitan nganterin yeji pipis belum balik-balik, titip yerim bentar ya kak"
"Iya, yerim sini sama om Yoong" kata mami seo sambil menarik pelan tangan yerim.
"Erim ikut ayah aja" kata yerim sambil mengandeng kelingking ayah Egi.
"Gausah ya kak, ayah cuma sebentar. Kakak disini sama temen-temennya ya??" Kata ayah Egi.
"Jangan lama-lama tapi" ayah Egi mengangguk dan berjalan menjauh dari rombongan
**
"Jangan liatin bunda Eji!!!" Kata yeji galak saat gerombolan anak SMA menatap bunda Rene tanpa berkedip.
"Siapa sih bocah tuyul ini??"
"Eji bukan tuyul, dasar pendek" kata yeji jengkel.
"Adek ayo, mau yang mana?" Tanya bunda Rene. Sehabis pipis yeji merengek haus dan berakhir lah mereka di foodcourt. Yeji menatap tajam gerombolan siswa laki-laki itu, dan melengos pergi menghampiri bunda Rene.
"Mau yang ini bunda, sama beli itu boleh??" Tunjuk yeji pada rak berisi Snack.
"Yaudah, mau yang mana?? Kakak sama yang lain di ambilin juga" yeji berlari senang.
"Udah kan?? Yuk ke kasir" kata bunda Rene sambil mengandeng yeji.
"Totalnya ₩ 12.000" bunda Rene buru-buru uang sambil menata barang belanjaannya, sementara yeji tengah menatap tajam pria di belakang mereka Dangan tangan bersedekap dada.
"Jangan liatin bunda Eji!!!" Kata yeji galak. Bunda Rene menoleh ke belakang, pria di belakangnya tersenyung canggung.
"Adek, kenapa??" Tanya bunda Rene.
"Om ini liatin bunda terus, dari sepatu sampe kepala bunda!! Jangan liatin bunda Eji!!" Kata yeji, bunda Rene menarik pelan tangan yeji, mengajaknya keluar. Beberapa kali bunda Rene membungkuk meminta maaf atas kelancangan anaknya.
"Dasar om jelek, jangan liatin bunda Eji!!" Bunda Rene menarik yeji buru-buru karna beberapa pengunjung menatap dan berbisik pelan ke arah mereka.
Setelah keluar dari area food court, bunda memarahi yeji karna berteriak dan tidak sopan ke orang yang lebih tua. Yeji memanyunkan bibirnya sambil berjalan memberi jarak dengan bunda Rene.
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Fanfictionisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri