"ihhh adeknya kak Karin kecil banget" kata ningning gemas. Yuna di sampingnya mengangguk mengiyakan.
"Kak Karin nama adek bayinya siapa??" Tanya minjeong sambil menatap bayi mungil di depannya.
"Namanya haewon, panggilnya hae" jawab Karin mengelus hati-hati tangan adiknya.
"Kalau dipanggil wowon boleh gak??" Tanya minjeong ikut mengelus tangan Karin. Tangan Karin bukan baby Hae☺️.
"Enggak boleh, masa panggilnya wowon sih kayak nama papi aku dong" kata hyunjin malas.
"Iya, jangan wowon. Hae aja" kata Karin memberitahu. Minjeong mengangguk mengerti.
"Huftt.. aku pengen punya adek bayi" dengus ryujin pelan. Chaery di sebelahnya menatap bingung ryujin.
"Kamu sih gak berdoa ke tuhan, makanya gak di kasih adek" kata Chaery, yeji si sebelahnya menoleh.
"Paling Tuhan marah sama kamu jin, soalnya kamu suka nakalin minjeong, makanya gak dikasih adek bayi" kata yeji
"Ujin jangan nakalin minjeong makanya" kata Lia ikut memojokkan ryujin, ryujin cemberut mendengar perkataan Lia.
Hari ini suasana rumah keluarga Im sangat ramai. Semua tetangga bergantian menengok adik Karin. Setelah melahirkan anak kedua, mami seo memang memilih tinggal sementara di Daegu, yang secara otomatis Karin juga ikut. Jadi hari ini adalah agenda menengok adik Karin dan temu kangen untuk para ibu dan buntutnya.
"Stt.. liat kak Rene deh, kayaknya dia pengen punya anak lagi deh hihihi" kata mami Jenn sedikit pelan karna bunda Rene masih mendengarnya.
"Gak usah bisik-bisik deh Jenn,, masih kedengeran!!" Kata bunda Rene malas.
"Gak mau kasih adek buat yeji kak??" Tanya mama Joy berjalan mendekat kearah bunda rene.
"Yang pengen punya adek lagi bukannya ryujin ya?? Kenapa gak kamu kasih??" Kata bunda Rene membalikkan pertanyaan mama Joy. Mama Joy mendengus malas.
"Eh iya loh Joy, ryujin kan pengen banget punya adek. Kenapa gak di kasih??" Timpal mami Jenn.
"Bener Joy, lagian ryujin sama minjeong udah gede" kata Bu nay.
"Gak deh kak, dua aja udah bikin aku nangis-nangis sama tingkahnya. Belum lagi ditambah papanya. Udah cukup" kata mama Joy. Para ibu terkekeh geli mendengar penuturan mama Joy.
Bunda Rene berjongkok menyamakan tingginya saat yeji menarik-narik ujung bajunya.
"Kenapa dek??" Tanya bunda Rene. Yeji mendekatkan wajahnya ke telinga bunda Rene.
"Bunda, Eji malu" kata yeji. Atensi para ibu teralih pada yeji yang tengah memanyunkan bibirnya. Bunda Rene mengangkat alisnya bingung.
"Malu kenapa??" Tanya bunda Rene. Yeji masih cemberut sambil memainkan baju bunda Rene.
"Tapi bunda janji jangan bilang siapa-siapa" kata yeji mengangkat jari kelingkingnya. Bunda Rene ikut mengangkat jari kelingkingnya dan menautkannya dengan jari yeji.
"Iya, adek kenapa malu??" Tanya bunda Rene sabar.
"Lia tadi cium Eji, bunda. Disini" kata yeji sambil memegang bibirnya. Bunda Rene dan yang lain kaget mendengar perkataan yeji.
"Eji malu" lanjut yeji sambil memeluk erat leher bunda Rene.
"Adek malu kenapa??" Tanya bunda Rene penasaran.
"Soalnya Lia cantik" kata yeji masih mengeratkan pelukannya. Mami Jenn terkekeh pelan melihat kelakuan anaknya.
"Terus sekarang Lia dimana Eji??" Tanya mami seo sambil menimang-nimang baby Hae.
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Fanfictionisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri