"huaaa...b-bundaa..huhuhu" bunda Rene buru-buru berlari saat mendengar tangisan yerim, di ruang tengah yerim tengah menangis sesenggukan sambil mengusap-usap matanya yang berair.
"Kakak kenapa?? Ayah sama adek mana?" Yerim menggeleng pelan.
"Loh kok gak tau?? Tadi ayah jemput kakak loh? Terus kakak pulang sama siapa??" Tanya bunda Rene.
"Huhu..s-sama oom bbyul..bunda tolonggg..huhuhu" bunda Rene menatap panik yerim sambil mengecek badan anaknya.
"Kenapa?? Kakak kenapa??"
"T-tolingin i-iiniii.." kata yerim sambil menurunkan tasnya dan menggendong anak anjing. Bunda Rene terlonjak kaget melihat isi tas sekolah yerim.
"Kakak dapet darimana?? Ini kenapa kaki anjingnya?" Yerim menggeleng cepat sambil terus menangis.
"Yerim,, tadi ayah tungguin loh kok udah pulang dulu" kata ayah Egi masuk ke dalam rumah diikuti yeji.
"A-ayahh.. ttolingin i-iiniii..huhuhu" tangis yerim sambil berlari menggendong anak anjing.
"Wahhh...gugukk" teriak yeji kegirangan saat melihat anak anjing berbulu putih itu.
"Loh, ini anjing siapa?? Kakak dapet dari mana?" Tanya ayah Egi sambil mengambil anjing kecil di gendongan yerim.
"D-dari sana, di-ttabrak..uhuhu..." Kata yerim sesenggukan.
"Yaudah, kakak sama adek ganti baju dulu ya, biar ayah obatin dulu. Udah jangan nangis" bunda Rene menggandeng pelan tangan yerim dan yeji, mengajaknya berganti baju.
"Udah, cup cup cup. Ganti baju dulu ya kak, nanti baru liat anjingnya lagi"
**
"Ejii, ayo maenn" teriak Karin sambil memarkirkan sepadanya di samping mobil ayah Egi.
"Karinnn, sini liat guguk" kata yeji sambil menarik tangan Karin.
"Kamu punya guguk??"
"Enggak, itu guguk Nemu di jalan" kata yeji.
"Itu guguknya lagi di kasih mam sama ayah sama kak erim, ayo kesana" kata yeji berlari ke arah ayah dan kakaknya.
"Ayah, ini boleh di pelihara??" Tanya yerim sambil mengelus bulu halus anjing temuannya.
"Iya, pelihara aja ayah, kasian nanti kalo di tabrak lagi gimana??" Kata yeji."Gak boleh asal pelihara dong kak, ini kan kakak Nemu di jalan. Siapa tau yang punya lagi nyariin, nanti kita cari yang punya ya terus kita kembaliin" kata ayah Egi.
"Kalo enggak ada yang nyari gimana??" Tanya Karin.
"Kalo enggak ada yang nyari, nanti kita rawat" kata ayah Egi, yerim dan yeji bersorak senang.
"Tapi kalo gak ada ya, kalo ada yang punya harus di kembaliin oke??" Yerim dan yeji mengangguk pelan meski sedikit tidak rela.
"Ayo guguk mam ini" kata yeji sambil memberi wortel ke arah anjing.
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Hayran Kurguisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri