Malam ini di kediaman keluarga Kim, papi Chu, mami Jenn, Lia dan ningning sedang bersantai sambil mengobrol di ruang keluarga.
"Ini papi sama mami??" Papi Chu mengangguk cepat saat ningning menunjukkan sebuah foto.
"Ningie sama kak Lia mana??" Papi Chu terkekeh gemas.
"Belum ada. Cuma ada papi sama mami" kata mami Jenn.
"Papi ganteng" kata Lia sambil membandingkan wajah dan foto papi chu.
"Iya, papi ganteng. Mami enggak ganteng" kata ningning. Mami Jenn menghela nafas pelan.
"Tapi mami cantik kan??" Tanya papi Chu.
"Iya, cantik kayak ningie!!!" Kata ningning girang, Lia menggeleng cepat.
"Enggak!! Cantik kayak Lia, ningie enggak!!"
"Ningie iya!! Iya kan pi??" Papi Chu mengangguk beberapa kali.
"Iya, kak Lia sama ningie cantik kaya mami" kata papi Chu.
Kedua anak itu sibuk membolak-balik album foto sambil berceloteh menanyakan banyak hal.
"Mami enggak boleh nakal!!" Mami Jenn yang sedang asyik bermain ponsel menoleh kaget saat ningning tiba-tiba muncul di depannya sambil berkacak pinggang.
"Mami kenapa dek??" Tanya mami Jenn bingung.
"Ini!!" Tunjuk ningning.
"Enggak boleh bobok diatas papi!! Kasian papi. Mami enggak boleh nakal ya??" Mami Jenn terkikik gemas lalu menggendong ningning cepat.
"Iya, maaf ya??" Ningning mengangguk pelan.
"Ningie punya topi kaya papi. Iyakan mi??"
"Iya punya, kembaran bertiga sama papi sama kak Lia" kata mami Jenn gemas.
"Ini papi sama mami main salju??" Tanya Lia sambil naik ke pangkuan papi Chu.
"Iya, main saljuuuu"
"Ningie mau lihat, kak Lia!!" Kata ningning berlari ke arah papi Chu.
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Fanfictionisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri