ketua

699 100 7
                                    

"Heh anak kecil, pergi sana!!" Teriak bangchan bersama rombongannya.

"Siapa kamu?? Nyuruh-nyuruh pergi" kata yeji galak.

"Aku ketua geng, sana pergi dasar sipit" kata bangchan.

"Kak Chan mending kita ke sana aja, jangan disini" kata hyunjin membujuk bangchan.

"Gak maulah. Kamu nurut aja sama ketua. Kamu mau aku keluarin dari geng??" Ancam bangchan. Hyunjin menggeleng pelan.

"Biarin aja ji, yuk kita main di rumah Karin aja. Biarin anak nakal disini, kita pergi aja kita kan gak nakal" ajak Karin sambil menarik tangan yeji.

"Enggak Rin!! Kita kan disini duluan, berarti kita yang main disini!!" Kata yeji.

"Alahh..kalo mau berantem jangan disini, sana pergi" kata changbin.

"Apa kamu liat-liat!!!!"  Ningning dan Yuna meringkuk takut ke arah Lia dan Chaery.

"Jangan nakalin adek aku ya!!" Kata Karin galak.

"Alahh..nanti nangis, di injak aja nangis. Sok berani kamu!!" Kata Han. Karin maju ke arah Han, namun Minho menghalangi jalannya.

"Gausah, sana pergi. Nanti kamu dipukul" Karin menghempaskan tangan Minho kasar.

"Minggir!!!" Kata Karin galak.

"Wah nantangin kamu, sini maju dasar cengeng" kata Han mendekat ke arah Karin. Bangchan tersenyum miring melihat Karin yang sudah di kelilingi changbin, Han, dan seungmin.

"Jangan nakalin kak karinn!!!" Teriak minjeong sambil berlari ke arah gerombolan itu. Felix yang melihat itu memukul kepala minjeong dengan kayu yang dia bawa.

"Heh!! Berani ya kamu nakalin adek aku!!" Kata ryujin sambil mencubit tangan Felix, Felix meringis sakit dan berusaha melepaskan cubitan ryujin.

Yeji maju ke depan dan menghempaskan tangan Han dan seungmin yang mengepung Karin. Setelah menarik Karin dan mengandeng minjeong yang sesenggukan di tanah, yeji berjalan ke arah Giselle dan yang lain.

"Tunggu sini, jangan kesana!!" Kata yeji galak. Giselle mendekat ke arah minjeong dan mengelus pelan kepala minjeong.

"Cup cup cup, jangan nangis Jeong" bisik Giselle.

"Jin, udah! Ayo pergi" kata yeji menarik tangan ryujin menjauh.

"Lepasin ji, dia nakalin adek aku!!" Kata ryujin berontak.

"Diem!!" Ryujin mendengus kesal dan ikut berjalan di belakang yeji.

"Kalian boleh main disini, tapi cuma hari selasa sama Kamis" kata yeji. Bangchan mendelik kesal.

"Gak bisa lah, kenapa ngatur-ngatur, emang kamu siapa??" Tantang bangchan.

"Aku ketua disini" kata yeji angkuh. Bangchan tersenyum remeh.

"Kalo aku main disini hari Selasa sama Kamis, kamu main disini hari apa??"

"Hari Rabu sama Sabtu" kata yeji

"Terus hari Senin, Jumat sama Minggu gimana??" Tanya bangchan.

"Hari Senin kan anak gede-gede main bola disini, hari Jumat ada latihan basket. Jadi itu gak di hitung. Hari Minggu siapa aja boleh" bangchan mengangguk mengerti.

"Oke, setuju. Sekarang pergi sana, aku mau main disini. Sekarang kan hari Selasa" kata bangchan.

"Oke. Ayo kita pergi" kata yeji, mereka menatap yeji bingung.

"Terus main dimana kak Eji??" Tanya Yuna.

"Di taman Deket rumah om Joon aja" mereka mengangguk dan membereskan barang bawaan mereka. Yeji menatap Karin yang memunggunginya.

WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang