"kamu berat enggak jin?" Ryujin menggeleng cepat sambil terus mengayuh sepedanya.
"Engga, ujin kuat" chaeryeong mengeratkan pegangan di kaos ryujin saat anak itu sedikit mengebut.
"Chaer, kamu sekarang naik sepeda sama aku aja ya? Kan sepeda kamu lagi di benerin sama om Byul, kalo lama kamu bareng ujin aja ya?"
"Iya, tapi gantian ya. Kasian kamu nanti capek" ryujin menggeleng cepat lalu menghentikan laju sepedanya.
"Enggak, ujin aja yang bonceng kamu. Ujin kuat kok, kamu duduk aja, oke?" Chaeryeong mengangguk pasrah. Matanya mengelilingi sekitar saat samar-samar mendengar suara tangisan.
"Chaer mau kemana? Ini belum sampe, ayo naik ke boncengan sepeda ujin" kata ryujin sambil mengikuti chaeryeong.
"Jin, ada orang nangis" bisik chaeryeong.
"Ayo pergi aja, kalo itu penyihir yang nyamar gimana? Kata mama harus hati-hati. Ayo chaer pergi aja" ajak ryujin sambil mengandeng tangan chaeryeong.
"Kalo itu orang jatuh gimana? Kasian, kata Bu guru kalo ada orang jatuh harus di bantuin" kata chaeryeong sambil berjalan mendekat ke arah sumber suara.
"Chaer.."
"Itu ada anak kecil jatuh jin, ayo kita tolongin" ryujin ikut berlari saat melihat anak berkuncir dua sedang duduk sambil mengusap matanya.
"Kamu enggak papa? Sini chaer bantuin" kata chaeryeong, ryujin melangkah pelan sambil memegang tangan kiri anak itu, membantunya berdiri.
"Jangan nangis lagi, kamu tadi jatuh ya? Enggak papa, udah enggak jatuh lagi" kata chaeryeong sambil membersihkan celana anak itu.
"Ayo duduk disana" ajak ryujin sambil menunjuk bangku di ujung jalan. Ketiga anak itu berjalan beriringan.
"Ini, chaer kasih kamu permen. Jangan sedih lagi ya??" Kata chaeryeong sambil menyerahkan permen berwarna merah ke anak berkuncir dua di depannya.
"Makasih" jawabnya sambil menatap chaeryeong seksama. Ryujin yang duduk di sebelah chaeryeong merengut malas.
"Jangan lihat-lihat chaer terus!! Emangnya chaer Pororo??" Kata ryujin saat melihat anak itu terus menatap chaeryeong sambil tersenyum.
"Ujin jangan gitu. Nanti nangis" tegur chaeryeong, ryujin mendengus malas sambil membuang muka.
"Huh, cengeng" gumam ryujin kesal.
"Kamu rumahnya mana?" Tanya chaeryeong ramah. Anak itu menunjuk ke arah rumah bercat cream.
"Oh, kamu anak baru ya? Aku chaeryeong, ini ujin. Kamu siapa?" Tanya chaeryeong penasaran.
"Aku somi" kata somi sambil menerima uluran tangan chaeryeong.
"Somi mau ikut main sama aku sama ujin gak?" Ryujin berdiri dari duduknya sambil menatap chaeryeong tidak senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
White
Fanfictionisinya keseharian bocil absurd dan berbagai tingkah anehnya. Oh iya, jangan lupakan para bunda yang hobi ngomel dan para bapak yang takut istri